3 Hama Penyebab Daun Cabai Keriting dan Cara Mengendalikannya

Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian di Indonesia yang paling banyak diserang oleh hama. Salah satu akibat serangan hama pada tanaman cabai adalah daunnya yang keriting.

Tentu saja daun adalah bagian tanaman yang sangat penting untuk dirawat karena daun adalah tempat tanaman memasak makanan. Jika daun tanaman bermasalah, maka tanaman tersebut akan sulit memproses makanannya sendiri.

Masalah daun cabai keriting dapat terjadi pada jenis cabai apa saja, kapan dan di mana saja. Setidaknya ada 3 hama yang menyebabkan masalah ini, yaitu thrips, aphids, dan tungau. Ketiga hama ini merupakan jenis hama kutu-kutuan yang dapat menyerang saat pembibitan, masa pertumbuhan, bahkan saat cabai sudah berbuah.

Ketiganya memang membuat daun cabai menjadi keriting, namun dampak serangannya sebenarnya berbeda-beda jika kita perhatikan lebih teliti. Hama thrips dan tungau dapat menyebabkan daun cabai keriting dan rontok, sementara hama aphids biasanya tidak menyebabkan daun rontok.

Agar lebih jelas, berikut pemaparan singkat tentang ketiga hama yang menyebabkan daun keriting serta cara pengendaliannya.

Thrips (Thrips tabacci)

Thrips, Hama Penyebab Daun Cabai Keriting
Sumber: omafra.gov.on.ca

Hama ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dengan panjang kira-kira 1-1.2 mm. Biasanya, ia berkumpul di permukaan daun cabai dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Hama thrips menyerang pucuk daun atau daun cabai yang masih muda dengan menghisap cairan yang terdapat pada daun tersebut. Daun yang sudah diserang oleh hama ini biasanya mengerut, berubah menjadi keriting, melengkung ke atas, bahkan mudah rontok. Warnanya juga akan berubah menjadi keperakan.

Pengendalian hama thrips dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Bersihkan gulma di sekitar lahan
  • Jauhkan tanaman cabai muda dengan yang lebih tua
  • Melakukan rotasi tanaman
  • Semprotkan akarisida berbahan aktif abamectin, misalnya bamex dan alfamex

Baca: Cara Mengendalikan Hama Lalat Buah pada Tanaman Cabai

Aphids (Kutu daun)

Ukuran tubuh hama ini cenderung lebih besar dibandingkan dengan hama lain yang menyebabkan daun cabai keriting. Karena ukurannya yang lebih besar, ia tidak mudah berpindah dari satu daun ke daun lain. Walaupun demikian, hama ini tetap saja harus dibasmi jika ingin tanaman cabai memiliki hasil yang lebih maksimal.

Hama ini biasanya begerombol di batang cabai atau bersembunyi di bawah permukaan daun. Mereka menyebabkan kerusakan daun cabai dengan menghisap cairan yang ada pada batang dan daun.

Aphids (Kutu Daun), Hama Penyebab Daun Cabai Keriting
Sumber: almanac.com

Gejala serangan aphids dapat terlihat dengan banyaknya semut yang bergerombol pada tanaman. Hal ini disebabkan oleh aphids dapat mengeluarkan embun madu yang disukai semut, juga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur embun jelaga dan menghambat proses fotosintesis. Tanaman yang sudah diserang biasanya dicirikan dengan batang dan daunnya yang menghitam,  pertumbuhan tanaman yang sangat lambat, dan daun yang keriting.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan hama aphids ini, yaitu:

  • Menjaga kebersihan lahan
  • Melakukan rotasi tanaman
  • Menghindari penanaman cabai di dekat kacang panjang karena aphids juga dapat menyerang tanaman kacang panjang
  • Melakukan penyemprotan akarisida demolish, agrimex, jargon, dan akarisida lain yang sejenis

Baca juga: 6 Cara Mengendalikan Penyakit Antraknosa / Patek pada Cabai

Tungau (Mites)

Hama ini memiliki tubuh yang berukuran kecil dan biasanya bersembunyi di bawah permukaan daun. Biasanya, serangan hama tungau meningkat pada saat musim kemarau karena ia cenderung cepat berkembang biak pada suhu yang tinggi. Dengan keadaan suhu demikian, telurnya dapat menetas dalam waktu 3 hari dan segera menjadi tungau dewasa dalam waktu 5 hari.

Serangan tungau akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan mesofil tanaman yang membuat daun cabai menjadi keriting, mengecil, menggulung ke bawah, bahkan rontok. Oleh karena itu, petani harus tahu cara mengendalikannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Menjaga kebersihan lahan
  • Melakukan rotasi tanaman
  • Menghindari penanaman cabai dengan cabai yang lebih tua karena tungau adalah jenis hama yang mudah melompat dari satu tanaman ke tanaman lain
  • Menjaga agar tanaman tidak mengalami kekeringan, terutama pada musim kemarau, karena tungau cepat berkembang biak di area yang kering dan bersuhu tinggi
  • Menyemprotkan akarisida dengan bahan aktif abamectin, seperti demolish dan bamex

Baca: Hanya 5 Langkah Menanam Cabai untuk Pemula

Penulis: Hutri Cika Berutu 


Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.