Cara Memilih Hewan Qurban yang Layak

Sebentar lagi, kita akan memasuki hari raya Idul Adha sehingga akan lebih baik bila kita telah mempersiapkan diri. Berbeda dengan hari raya Idul Fitri yang mengutamakan untuk menahan nafsu duniawi, hari raya Idul Adha lebih dimaknai sebagai tempat untuk beramal khususnya bagi Anda yang memiliki rezeki berlimpah sebagai amal kebaikan anda. Dalam beramal, sangatlah penting untuk mengetahui dari setiap ujung rambut hewan ternak yang dikurbankan karena semuanya akan dinilai sebagai amal kebaikan.

Oleh karena itu, seyogianya memilih hewan ternak untuk dikurbankan harus lebih berhati–hati dan lebih cermat yang tentunya sesuai dengan ajaran dalam Islam. Berikut ini adalah 5 cara yang dapat Anda gunakan dalam memilih hewan ternak yang layak untuk qurban.

Jenis Hewan

Pada umumnya, hewan yang dijadikan sebagai hewan qurban ialah hewan ternak yang terdiri dari sapi, kambing, domba, kerbau, dan unta. Masing-masing hewan memiliki keunggulannya tersendiri sehingga sangatlah penting niat dari Anda untuk memilih dari hewan-hewan tersebut sebagai amal kebaikan.

Untuk Indonesia sendiri, hewan yang paling sering dijadikan sebagai hewan qurban ialah ternak sapi dan kambing dengan pertimbangan bahwa populasi hewan ternak lebih banyak. Berbeda dengan unta yang kebanyakan terdapat di daerah Timur Tengah, sedangkan ternak kerbau memiliki jarak antara beranak kembali yang cukup sulit untuk diprediksi sehingga populasi ternak ini sulit untuk dikembangbiakan, alhasil jarang yang menyumbangkan ternak kerbau sebagai hewan qurban.

Klik & Baca: 5 Tips Ampuh Menggemukkan Sapi dalam 3 Bulan

Cukup Umur

Sapi Hewan Qurban

Setelah menentukan hewan ternak mana yang ingin Anda jadikan sebagai hewan qurban, langkah selanjutnya yang juga cukup penting adalah menentukan umur ternak. Sapi dan kerbau  harus memiliki usia lebih dari 2 tahun untuk menjadi hewan qurban sedangkan bila menggunakan unta, maka hewan ternak tersebut harus lebih dari 5 tahun. Pada ternak domba, minimal berusia lebih dari 1 tahun sedangkan kambing harus berusia lebih dari  2 tahun.

Sebenarnya, hal ini tidak akan terlalu sulit bilamana setiap peternak melakukan pencatatan periode kelahiran hewan ternaknya (recording). Namun, faktanya di lapangan, Anda akan cukup sulit mendapatkan peternak yang melakukannya sehingga untuk menentukan umur hewan qurban, dapat dilakukan dengan memperhatikan gigi pada ternak.

Dalam menentukan umur lewat gigi, dapat dinilai dari gigi depan (gigi susu) yang sudah tanggal dan beralih ke gigi seri, menandakan bahwa ternak sapi atau kerbau tersebut telah dewasa dan memasuki usia lebih dari 2 tahun sedangkan pada kambing dan domba juga menandakan bahwa umur telah jalan 2 tahun.

Dilarang Memotong Betina Produktif

Sebaiknya, dalam memilih hewan qurban, Anda memperhatikan bahwa ternak yang dikurbankan berjenis kelamin jantan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 yang melarang pemotongan betina produktif dengan tujuan menjaga dan meningkatkan populasi hewan ternak.

Lalu, bagaimana bila betina sudah tidak produktif lagi? Hal ini tergantung dari pribadi Anda untuk mengurbankan hewan terbaik sebagai amal ibadah Anda.

Klik & Baca: 4 Langkah Sukses Beternak Ayam Kampung

Memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)

Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) adalah sebagai salah satu syarat untuk membuktikan bahwa hewan yang akan dikurbankan telah lulus penilaian dari cacat dan penyakit oleh orang yang berkepentingan (dokter hewan).

Namun, karena populasi dokter hewan yang masih terbatas serta banyaknya pertimbangan lainnya, seringkali ditemukan banyak hewan ternak untuk qurban tidak disertai dengan SKKH sehingga pembeli harus lebih sigap dalam membeli hewan ternak.

Domba Hewan Qurban

Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan saat menilai hewan ternak sebelum dibeli:

  1. Tidak cacat
  2. Caranya berdiri dan berjalan
  3. Cara bernafas
  4. Kulit dan bulunya harus bersih dan tidak rontok
  5. Mata tidak ada kelainan dan cacingan
  6. Kondisi hidung yang basah
  7. Bibir dan mulut yang basah
  8. Anus yang bersih dan tidak kotor
  9. Testis yang lengkap

Jangan Memilih Hewan yang Memiliki Penyakit

Langkah berikutnya setelah menentukan hewan qurban ialah hindari memilih hewan yang memiliki penyakit. Hal ini dapat menyebabkan penyakit zoonosis yakni penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa penyakit pada hewan yang dapat berpotensi zoonosis yang paling sering ditemui:

  1. Antrax atau biasa disebut dengan radang limpa,merupakan penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Hewan yang terserang penyakit ini dapat ditandai dengan keluarnya darah merah kehitaman dari lubang bagian tubuh ternak yakni lubang hidung, telinga, mulut, anus dan vagina, serta kotoran ternak yang cair dan bercampur darah.
  2. Scabies atau biasa disebut dengan Penyakit ini disebabkan oleh parasit pada hewan yang ditandai dengan keropeng kemerahan pada lipatan kulit hewan seperti mulut, telinga, dan bagian lain pada tubuh ternak.
  3. Cacing hati yaitu penyakit cacingan pada ternak yang disebabkan oleh fasciola gigantic. Penyakit ini dapat ditemukan pada saat pemotongan hewan qurban yang khas ditemukan pada hati hewan tersebut. Umumnya, hewan yang terserang penyakit ini lebih kurus karena nutrisi lebih banyak terserap oleh cacing tersebut.

Nah, itulah 5 cara dalam memilih hewan qurban yang layak. Mulai dari memilih jenis hewan yang tepat, menentukan umur hewan, hingga memastikan bahwa hewan ternak tersebut tidak memiliki penyakit.

Klik & Baca: Memilih Daging Ayam Berkualitas Dengan Metode ASUH

Penulis : Suryadi Pappa

Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di sini.

One thought on “Cara Memilih Hewan Qurban yang Layak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.