Dampak Virus Corona Bagi Petani di Bali

Mau tau informasi mengenai petani di Bali? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!

Petani di Bali

Kerugian Petani Bali Akibat Virus Corona

petani bali
ayosemarang.com

Baca juga: Nilai Ekspor Meningkat, Kesejahteraan Petani Pun Meningkat

Dengan wabah virus corona yang terjadi di Wuhan China ini ternyata sangat berpengaruh bagi para petani di berbagai daerah Indonesia, salah satunya adalah petani di Bali.

Akibat virus corona petani Bali terancam gagal ekspor ke Tiongkok sebanyak 12.000 ton buah naga. Padahal sebelumnya pihak karantina sudah menyatakan bahwa hasil kebun dinyatakan bagus dan tinggal cari waktu untuk di ekspor.

Selain itu, potensi manggis juga cukup tinggi bisa mencapai 9.000 ton per tahun yang akan di ekspor ke Tiongkok. Banyak petani yang mengkhawatirkan akan mengalami penurunan pendapatan akibat virus corona ini.

Karena jika hasil panen di jual ke daerah lokal harganya akan jauh lebih murah. Namun tidak ada pihak yang dapat disalahkan akan keadaan ini dan berharap virus ini akan cepat mendapatkan solusi yang terbaik.

Belum lagi harga bawang di Bali sempat mengalami peningkatan harga dipasar, bawang putih dipilih dan masih di impor dari China karena harga nya murah dan kualitasnya bagus.

Dengan adanya perhentian impor maka akan menyebabkan kenaikan harga di pasar, pihak pemerintah di Bali menggandeng para petani untuk menanam bawang putih, namun bawang ini bisa mencapai tiga bulan untuk siap dipanen.

Pengamat pertanian berharap dapat memanfaatkan keadaan ini untuk mengembangkan teknik budidata pertania dan akan membuat petani lokal dapat berkembang dan menguasai pasar tertentu.

Peluang Petani Bali

petani bali
balipost.com

Baca juga: Olahan Kelor yang Sukses Dikembangkan Oleh Petani Karawang

Pengusaha dan pemerintah di Bali akan segera memanfaatkan momentum dengan memproduksi produk-produk pertanian terkhusus pada tanaman hortikultura.

Namun, produk pertanian yang diproduksi harus memiliki kualitas tinggu agar dapat menyaingi produk dari China. Kesempatan ini menjadi peluang pasar dan untuk pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Teknologi pasca-panen yang diperlukan untuk diterapkan adalah teknik panen yang berkaitan dengan umur panen dan cara memanen, yang dibarengi oleh teknik penyimpanan, kemasan dan transportasi dari sentra produksi ke gudang.

Dan sampai ke konsumen. pola pemberdayaan pertanian perlu dilakukan dengan sinergitas yang baik dari berbagai sektor untuk membangun pertanian.


Itulah informasi mengenai dampak dari virus corona bagi petani di Bali. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!

Baca juga: Inovasi Baru Daun Teh Gambir yang Menambah Pendapatan Petani

Sumber: CNNindonesia

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.