Seorang mahasiswi jurusan Biologi dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Memiliki passion di bidang Content Writing. Memiliki pengalaman kerja di bidang Content Writing di website pertanian dan kehutanan. Berpengalaman menulis artikel dengan berbagai tema seperti kesehatan, travelling, lifestyle, hingga gadget. Hobi menulis karena dengan menulis dapat menyampaikan informasi ke masyarakat banyak.
Tertarik untuk melakukan budidaya cacing darah? yuk, lihat cara pembudidayaannya di artikel berikut ini.
Apakah Anda mengenal cacing darah? Cacing darah yang memiliki sebutan nama latin Larva Chironomus sp, merupakan jenis cacing yang biasa digunakan sebagai pakan ikan.
Budidaya cacing darah sendiri bisa menjadi pilihan yang sangat menguntungkan untuk menghemat anggaran biaya perawatan ikan hias.
Cacing darah sudah banyak dikenal sebagai salah satu pakan alami ikan hias karena mengandung berbagai nutrisi yang menguntungkan.
Beberapa kandungan nutrisi yang terkandung dalam cacing darah antara lain 62.5% protein, 10,4% lemak, dan juga 11,6% abu. Karena kandungan proteinnya yang tinggi inilah yang membuat pakan cacing sangat mudah dicerna oleh ikan.
Selain itu, kandungan lemak yang terkandung dalam cacing juga dapat membantu pertumbuhan ikan. Pigmen karoten yang terkandung dalam cacing juga dapat mencerahkan pigmen warna ikan hias.
Langkah Mudah Budidaya Cacing Darah
Membudiayakan cacing darah sejatinya tidaklah susah. Namun, bagi Anda para pemula yang masih kesulitan untuk membudidayakannya, ini dia beberapa langkah mudah budidaya cacing darah yang bisa dipraktekkan.
Baca Juga: Ingin Membuat Pakan Lele Alternatif? Ikuti Panduan Ini
Pemilihan dan Karantina Bibit
Langkah awal proses pembudidayaan yang harus Anda lakukan adalah melakukan pembibitan. Bibit cacing darah sendiri bisa Anda beli di pasar atau tempat penjualan ikan hias. Jika ingin lebih hemat, Anda juga bisa mencari bibit cacing darah di area persawahan.
Agar hasil panen cacing yang didapat memuaskan, maka Anda harus jeli memilih bibit yang berkualitas. Beberapa ciri bibit berkualitas antara lain:
- Memiliki daya tahan hidup yang tinggi
- Aktif bergerak dan memiliki pergerakan yang maksimal
- Bibit cacing darah biasanya tenggelam di bagian bawah permukaan dan berbentuk seperti rambut kusut.
Jika sudah didapatkan bibit cacing yang diinginkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan karantina bibit. Proses ini harus dilakukan untuk menghindari kontaminasi dari bakteri. Beberapa langkah karantina yang harus dilakukan antara lain:
- Pisahkan cacing dengan bagian arinya lalu masukkan ke wadah lain yang sudah terisi dengan air bersih.
- Karantina bibit cacing selama 2-3 hari. Selama proses karantina, aliri wadah dengan air beraliran rendah.
- Tambahkan aerator jika kadar oksigen dalam wadah sangat rendah.
Pembuatan Media untuk Proses Perkembangbiakkan
Setelah bibit didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat media perkembangbiakan. Ada dua jenis media yang bisa digunakan yaitu lumpur dan juga air.
Namun dari kedua jenis media tersebut, media air yang paling banyak diminati karena proses pemeliharan cacing yang lebih mudah.
Beberapa tahap pembuatan media yang harus dilakukan antara lain:
- Siapkan wadah berupa box atau nampan berukuran besar.
- Gunakan media berupa air bersih yang memiliki kualitas baik.
- Agar tidak terus menerus melakukan penggantian air, maka kondisikan air agar bisa selalu mengalir selama proses pengembakbiakkan.
- Jika Anda ingin melakulkan pembudidayaan cacing dalam jumlah yang banyak, maka susun nampan secara rapi sehingga aliran air tidak macet dan dapat berjalan lancar.
- Letakkan saluran air di bagian atas rak nampan.
Pemindahan Bibit Cacing kedalam Media
Jika media perkembangbiakkan telah siap, maka Anda sudah bisa melakukan pemindahan bibit cacing. Proses pemindahan bibit ini harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak kualitas bibit itu sendiri.
Beberapa langkah pemindahan bibit cacing yang benar antara lain:
- Siapkan alat berupa jaring kecil atau sendok untuk membantu proses pemindahan bibit.
- Agar cacing tidak stress, maka lakukan pemindahan bibit secara cepat dan hati-hati.
- Jangan langsung memegang bibit cacing dengan menggunakan tangan karena akan mempengaruhi suhu tubuh cacing dan menyebabkan bibit terkontaminasi.
Perawatan dan Pemeliharaan Cacing
Jika dilakukan secara rutin, maka sebenarnya proses perawatan dan pemeliharaan acing dapat dilakukan secara mudah. Beberapa perawatan dan pemeliharaan cacing yang harus dilakukan antara lain:
Pengecekan Kondisi Air
Cacing darah sangat sensitif terhadap kondisi air. Oleh karena itu agar cacing darah tetap hidup, maka Anda harus menjaga kondisi air agar tetap bersih.
Daripada harus bolak balik mengganti air, lebih baik untuk mengaliri wadah dengan air yang mengalir selama pemeliharaan, Pastikan juga bahwa kondisi aliran air selalu lancar.
Air yang tidak mengalir dapat mengurangi kadar oksigen sehingga akan menimbulkan berbagai masalah serius pada proses budidaya cacing darah.
Pemberian Pakan
Proses pemberian pakan juga harus diperhatikan dengan baik. Agar cacing darah bisa terus melakukan perkembangbiakkan maka kualitas dan jenis pakan harus diperhatikan.
Beberapa jenis pakan yang bisa digunakan pada proses pemeliharaan cacing darah antara lai pakan organik yang sudah difermentasikan, ampas tahu fermentasi, atau tepung ikan. Pemberian pakan harus dilakukan secara rutin hingga cacing berusia 10-12 hari pasca pemindahan bibit.
Jika sudah melewati usia tersebut, Anda bisa mengganti pakannya dengan sayuran atau kotoran ayam yang sudah difermentasi. Anda juga bisa menambahkan vitamin untuk mendukung perkembangan cacing.
Pemanenan Cacing
Untuk bisa mendapatkan cacing darah berkualitas, maka proses pemanenan harus dilakukan dengan baik. Usia ideal cacing darah yang siap panen yaitu sekitar 7-75 hari setelah pemindahan bibit.
Pemanenan cacing darah dilakukan dengan memindahkan koloni cacing sedikit dari wadah pemeliharaan ke wadah lain. Beberapa langkah pemanenan yang harus dilakukan antara lain:
- Siapkan kain berwarna gelap yang dapat menutupi seluruh permukaan nampan.
- Jika Anda tidak memiliki kain berwarna gelap. Maka cukup letakkan nampan di ruangan gelap kurang lebih 5-6 jam.
- Pisahkan cacing secara hati-hati dari nampan pemeliharaan dengan menggunakan jaring halus atau sendok.
- Simpan cacing hasil panen di wadah air yang bersih lalu tutup bagian atas wadah dengan kain hitam yang sudah disiapkan.
Itulah tadi beberapa langkah budidaya cacing darah yang bisa dipraktekkan. Jika hasil panen cacing sangat memuaskan, Anda juga bisa menjadikan jual beli pakan cacing darah sebagai salah satu peluang bisnis sampingan yang sangat menjanjikan. Selamat mencoba!
Jangan lupa SHARE artikel ini kepada teman-teman kamu ya!
Baca Juga: Budidaya Kutu Air Untuk Pakan Ikan Dengan 4 Cara Ini
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.
Sumber:
- https://dayaternak.com/cara-budidaya-cacing-darah/
- http://blog-rumahamster.blogspot.com/2014/03/budidaya-cacing-darah.html?m=1
- http://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-cacing-darah
Sumber gambar utama: thehijau.com