Startup Sosial Petani Indonesia
Halo, generasi petani muda! Mungkin kamu adalah salah satu orang yang sangat tertarik dengan dunia pertanian.
Namun, kamu mungkin masih bingung harus mulai darimana dan harus menanam apa. Cabai adalah salah satu tanaman pertanian yang cukup mudah dikembangkan oleh pemula.
Jadi, yuk cari tahu apa saja tips menanam cabai yang dapat kamu lakukan!
1. Memilih bibit
Sebagaimana menanam tanaman pada umumnya, hal pertama yang harus kita lakukan untuk menanam cabai adalah melakukan pemilihan bibit. Tentu saja kamu harus memilih bibit cabai (rawit atau merah) yang berasal dari batang cabai sehat.
- Selanjutnya, kupaslah semua cabai yang ingin dijadikan bibit, ambil bijinya saja. Rendamlah semua biji cabai tersebut dengan air secukupnya.
- Setelah menunggu beberapa saat, pilihlah biji cabai yang terapung, karena biji yang tenggelam biasanya tidak baik untuk dijadikan bibit.
- Terakhir, jemurlah bibit cabai yang terpilih di bawah sinar matahari. Biarkan hingga bibit tersebut menjadi kering.
Baca: 3 Inspirasi Cantik dari Produk Pertanian
2. Menyiapkan semaian
Setelah berhasil memilih bibit cabai terbaik, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan semaian.
Cara menyiapkan semaian yang paling populer biasanya bisa menggunakan polibag. Namun, untuk menghemat biaya sekaligus memanfaatkan sampah plastik, kamu dapat menggunakan plastik air mineral (bentuk cup/cangkir) bekas.
Caranya:
- Kamu cukup melubangi bagian dasar botol plastik bekas tersebut sehingga ia memiliki lubang seperti polibag. Walaupun polibag populer, banyak juga petani di Indonesia yang lebih memilih menggunakan bendengan. Hal ini dikarenakan menurut mereka, metode penanaman cabai menggunakan bendengan dapat memberi hasil yang lebih maksimal.
- Cara penanam menggunakan bendengan juga cukup mudah. Kita hanya perlu membuat bendengan semaian di lahan kosong.
- Setelah itu, berilah pupuk kandang dan pupuk kimia TSp secukupnya. Selanjutnya, taburkan bibit cabai yang tadi sudah dikeringkan, lalu taburkan di area persemaian.
- Tutuplah bagian atasnya dengan gulma atau alang-alang kering. Bila perlu, buat penyangga sekitar 50 cm di atas bendengan.
Baca: 5 Jenis Tanaman Hortikultura
3. Memindahkan bibit ke lahan yang lebih luas
Meskipun cabai hanya memiliki batang yang kecil, namun kita juga membutuhkan lahan yang cukup luas, tidak hanya sekedar lahan untuk membuat bendengan.
Jika bibit cabai yang kita tanam sudah tumbuh dan memiliki daun kira-kira 5 helai, itu berarti kita harus memindahkannya ke lahan yang lebih luas.
- Pertama-tama, kita harus menggemburkan lahan terlebih dahulu. Setelah itu, kita harus membuat bendengan lagi dengan ukuran 1-1,5 meter dan ketinggian sekitar 30 cm. Jarak antar bendengar harus berkisar 30-50 cm.
- Selanjutnya, kita harus melubangi tanah (di atas bendengan).
- Ingat, lubang yang dibuat harus memiliki jarak 40-60 cm agar setiap tanaman tidak ‘berebut’ nutrisi. Setelah lubang dibuat, jangan langsung menanaminya dengan cabai yang tadi telah tumbuh.
- Biarkanlah lahan tersebut selama satu hari penuh agar zat-zat yang ada di dalam tanah tercampur dengan rata. Setelah disiram dengan air secukupnya, tanamlah bibit cabai tersebut. Satu lubang untuk satu bibit.
- Terakhir, tutuplah lubang tersebut dengan tanah yang ada di sekitar lubang.
Baca: 1001 Peluang Usaha Petani Muda
4. Memupuk batang cabai
Sebagaimana tanaman pertanian pada umumnya, cabai juga harus diberi pupuk agar hasilnya lebih maksimal.
Dalam pengembangan cabai, kita harus melakukan penyemprotan air secara rutin. Namun, air yang disemprotkan tidak boleh terlalu berlebihan. Selain itu, kita juga harus memberikan pupuk kandang yang dicampur dengan TSp atau Urea secukupnya ke tiap batang cabai.
Walaupun demikian, para petani biasanya lebih percaya untuk menggunakan pupuk kandang murni karena sifatnya yang lebih alami dibanding pupuk kimia.
6. Merawat tanaman cabai
Untuk mendapatkan hasil terbaik, kita harus melakukan penyiraman minimal 2 kali sehari dengan catatan airnya tidak terlalu berlebihan.
Selain itu, kita juga harus membersihkan rumput atau tanaman parasit lain di sekitar tanaman cabai tersebut. Jika tanaman mulai terserang hama, penyemprotan dengan bahan-bahan sejenis pestisida tentu saja diperlukan.
Namun, penggunaan obat-obatan ini juga tidak boleh berlebihan, tetapi harus sesuai anjuran yang biasanya tertera di botol obat hama yang dimaksud.
Jika daun cabai menguning, itu tandanya ia sudah kekurangan nutrisi. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan memetik daun tersebut. Hal ini untuk menghindari daun kuning tersebut menularkan penyakitnya pada daun-daun lain di batang cabai yang sama.
Penulis: Hutri Cika Berutu
—
Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di