Startup Sosial Petani Indonesia
Petani atau orang yang terjun ke bidang pertanian perlu mengetahui cara mempertahankan kesuburan tanah. Khususnya untuk petani tradisional yang masih sangat bergantung pada lahan tanah untuk bercocok tanam. Misalnya, tanaman padi yang ditanam di lahan persawahan basah saat dipanen nantinya akan diambil bulir-bulirnya untuk diproses menjadi beras. Lahan persawahan tersebut tiap tahun dipakai untuk menanam padi berulang kali.
Saat proses bertani padi, sangat mungkin petani memberikan pupuk, pestisida, insektisida, atau sejenisnya yang bersifat non-organik (kimiawi). Secara tidak langsung, semua bahan kimiawi tersebut akan berdampak negatif pada lahan tanah yang sedikit dipakai. Salah satu dampak negatifnya adalah kandungan unsur hara atau humus pada tanah mulai menipis, sehingga menyebabkan kesuburan tanah menurun.
Jika lahan tersebut tetap ditanami, tentu saja hasil pertaniannya tidak optimal. Kualitas padinya menurun dan harganya jeblok di pasaran. Petani juga yang merugi.
Dari sedikit uraian di atas, metode atau cara mempertahankan kesuburan tanah mau tidak mau harus diketahui oleh para petani tradisional di Indonesia. Tujuannya agar lahan pertanian selalu subur tiap tahun dan tidak berdampak buruk pada hasil pertaniannya.
Lalu, bagaimana caranya? Untuk lebih jelasnya, silahkan membaca uraian di bawah ini.
Metode Mekanik
Cara mekanik dapat diartikan sebagai mengaplikasikan atau menerapkan teknik pengolahan tertentu pada tanah. Beberapa tekniknya sudah dipraktikkan oleh sebagian besar petani di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
Contour Tillage
Sebuah metode pengolahan lahan pertanian dengan membuat rongga-rongga tanah yang sejajar dengan garis kontur dan membentuk igir-igir. Cara tersebut berguna untuk memperlambat aliran permukaan sekaligus memperbesar penyerapan air ke dalam tanah.
Terasering
Terasering adalah penterasan atau pembuatan lahan pertanian yang berbentuk miring. Tujuannya untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng. Khususnya untuk lahan pertanian di wilayah dataran tinggi atau pegunungan. Dengan pembuatan terasering, tingkat erosi dapat dikurangi.
Baca juga: 4 Cara Mengukur Tingkat Keasaman Tanah, Tanpa pH Meter
Cekdam
Cekdam atau bendungan kecil dibuat untuk membendung aliran air. Dengan begitu, material tanah yang terbawa aliran bisa tertahan di dinding cekdam. Hal tersebut menyebabkan lapisan tanah semakin tebal dan kesuburannya tidak akan hilang.
Galudan
Lebih populer dengan istilah pematang. Pembuatan tanggul-tanggul kecil dengan saluran air sejajar kontur. Fungsinya untuk menahan aliran air, sehingga besar kemungkinan bisa terserap ke dalam tanah.
Metode vegetatif
Selain mekanik, ada juga metode vegetatif sebagai cara alternatif mempertahankan kesuburan tanah. Beberapa cara yang biasa dalam metode vegetatif adalah sebagai berikut.
Crop rotation
Crop Rotation adalah rotasi tanaman dengan cara menanam beberapa jenis tanaman dalam satu lahan pertanian. Cara tersebut sudah banyak dilakukan oleh petani Indonesia dan cukup efektif untuk mencegah berkurang atau bahkan hilangnya unsur hara di dalam tanah yang sangat penting bagi kesuburan tanah.
Penghijauan
Penghijauan dilakukan dengan cara menanam kembali tanah-tanah yang sudah gundul atau tak ada vegetasinya karena ditebangi atau kondisi alam lainnya. Dipilih bibit-bibit pohon besar yang lebih mudah dan cepat tumbuh.
Baca juga: 6 Strategi Budidaya Padi dalam Pengendalian Penyakit
Strip cropping
Strip Cropping adalah penanaman berbaris dengan cara menanam tanaman secara tegak lurus sesuai arah aliran air. Cara penanaman seperti ini bertujuan untuk mempertahankan unsur hara di dalam tanah.
Buffering
Artinya, penanaman tanaman penutup pada lahan pertanian dengan jenis tanaman keras, seperti pinis, sengon, atau yang lainnya. Tujuannya adalah untuk menghambat penghancuran dan pengikisan lapisan atas tanah karena laju erosi. Namun demikian, penanaman tanaman keras tersebut membutuhkan waktu yang lama, sehingga harus disesuaikan dengan waktu penanaman tanaman produksi.
Metode kimiawi
Masih ada satu metode menjaga kesuburan tanah yang perlu diketahui, yaitu secara kimiawi. Disebut seperti itu karena menggunakan dan melibatkan beberapa bahan kimiawi dalam wujud padat atau cair. Tujuan pemakaiannya adalah memperbaiki struktur tanah dan memperkuat agregatnya.
Beberapa bahan kimiawi yang biasanya dipakai, antara lain krilium, bitumen, dan soil conditioner. Meskipun dianggap efektif, tetapi metode yang satu ini dihindari oleh sebagian pihak atau petani. Pasalnya, bahan-bahan kimiawi tersebut, menurut mereka, bisa berdampak buruk pada lahan pertanian dalam jangka panjang.
Itulah sedikit informasi mengenai beberapa metode mempertahankan kesuburan tanah yang perlu Anda ketahui. Selanjutnya, silakan mempraktikkannya terutama Anda para petani.
Baca: Sistem Salibu, Padi Dapat Dipanen Lebih dari 3 Kali
Penulis: Arifin Totok
Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di .