Mengenal Penyekit Tetelo yang Menyerang Hewan Jenis Unggas

Mau tau informasi mengenai penyakit tetelo pada hewan unggas? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasinya. Simak ulasannya!

Penyakit Tetelo

Penyakit totelo atau Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit yang paling sering menyerang ternak unggas bagian saluran pernafasan, pencernaan dan system syaraf.

Kerugian yang disebabkan penyakit ini sangat fatal karena terjadi kematian yang sangat tinggi, penurunan produksi telur dan pertumbuhan terhambat.

Penyakit ini disebabkan oleh virus ND Paramyxovirus yang termasuk virus SS-RNA yang ditemukan pertama kali di Indonesia oleh Kreneveld tahun 1926.

Gambaran paling jelas secara klinik ditemukannya ayam yang berputar – putar (tortikolis) akibat sifat neurotropic lalu muncullah istilah dalam Bahasa Jawa “seperti orang gila” (telo).

Penyakit ini berdasarkan tingkat keganasannya, penyakit ini dibedakan menjadi 3 strain, yakni:

  • Strain velogenik menyebabkan terjadinya kematian massal
  • Strain mesogenic menyebabkan kerugian berupa penurunan kualitas telur dan
  • Strain lentogenic bersifat tidak virulen dan hanya berupa gangguan pernafasan ringan sehingga biasanya dimanfaatkan sebagai vaksin.

Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 2 – 15 hari namun rata – rata berlangsung 6 hari. Ayam yang telah tertular akan mengelurkan virus ND 1 – 2 hari setelah terinfeksi.

Berikut ini gejala klinis yang ditimbulkan oleh penyakit ND:

  • Gangguan pernafasan yang disertai dengan ngorok, batuk, dan bersin
  • Sekresi cairan mucus dari trakea
  • Tubuh ayam terlihat lemas dan lesu
  • Nafsu makan menurun
  • Produktifitas telur menurun pada ayam betina
  • Kotoran lebih encer dan berwarna hijau
  • Kornea mata terlihat keruh
  • Jengger berwarna biru dengan sayap turun menyentuh lantai
  • Gejala yang khas ayam terlihat kejang – kejang dengan leher terputar ke bawah (tortikolis)
  • penyakit tetelo
    thecounter.org

Baca juga: Fitobiotik, Pengganti Antibiotik pada Ternak yang Ramah Lingkungan

Kesamaan Penyakit

Penyakit ini sering dikelirukan dengan jenis – jenis penyakit unggas lainnya yang memiliki gejala klinis yang hampir sama meliputi:

  • Infectious bronchitis (IB)
  • Infectious laryngo tracheitis (ILT)
  • Mycoplasmosis
  • Avian encephalitis (AE)
  • Fowl plaque
  • Infectious coryza

Pengambilan Spesimen dan Diagnosa

Pengambilan specimen berupa swab dari trachea atau kloaka ayam yang diduga terjangkit virus ND dan atau otak dan paru ayam ke dalam bahan pengawet.

Untuk kepentingan kekebalan diperlukan serum ayam waktu sakit, dan pemeriksaan patologi dikirim hati, otak, trakea, caeca tonsil, dan limpa.

Semuanya diambil dan dikirim dalam bentuk dingin dan steril ke laboratorim untuk diperiksa lanjutan. Penetapan diagnosa dapat dilakukan sebagai berikut:

  • Uji HA-HI

Isolasi swab berupa trachea atau kloaka, otak atau paru diinokulasikan ke dalam telur ayam berembrio (TAB) umur 9 – 11 hari. Selanjutnya pasca inkubasi dilakukan uji hemaglutinasi (HA test) untuk melihat adanya aglutinasi atau tidak.

Apabila positif akan dilanjutkan dengan uji hambatan aglutinasi (hemaglutination inhibition, HI) dengan serum kebal terhadap ND. Bila salah satu positif maka bisa dipastikan bahwa isolat yang diperiksa positif ND.

  • Uji Serologi

Terdapatnya antibody dalam tubuh sehingga dapat dilakukan uji HI, uji serum neutralization (SN) dan uji ELISA. Pada uji HI hewan dikatakan kebal bila titer antibodi ≥ 64 menunjukkan hewan kebal.

Bila kurang dari itu maka perlu dilakukan vaksinasi ulang. Indeks neutralisasi yang > 4 menunjukkan hewan kebal terhadap penyakit, bila ditemukan < 2 serum.

Berarti tidak memberikan perlindungan.  Sedangkan uji ELISA dikatakan kebal bila titer antibodi ≥ 2.290.

  • Uji FAT

Pengujian ini dilakukan dengan uji Flourescent Antibody Technique (FAT) datau memanfaatkan rapid test sehingga lebih memudahkan dalam penentuan diagnosa.

Pengobatan

Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan untuk mengatasi penyakit ini.  Upaya yang dilakukan untuk mengobati ialah memberikan vitamin.

Untuk merangsang nafsu makan dengan harapan meningkatkan imunitas terhadap penyakit serta pemberian antibiotic untuk mencegah serangan infeksi sekunder.

penyakit tetelo
cfsp.hiastate.edu

Baca juga: Kenali Diare Yang Menyerang Burung Puyuh dan Solusinya!

Pencegahan

Belum adanya pengobatan sehingga langkah pencegahan adalah langkah antisipasi terhadap penyakit ini. Langkah yang perlu dilakukan ialah:

Mempertahankan Kenyamanan Ayam

Performa ayam di usia 2 – 3 minggu menjadi factor penting untuk mendapatkan imunitas yang optimal dan merupakan titik kritis peralihan dari brooding ke pengaturan suhu tubuh ayam.

Yang berfungsi dimana terjadi peralihan kekebalan pasif ke kekebalan aktif. Minimalkan stress pada ayam melalui:

  • Menjaga kualitas litter dan kadar ammonia di dalam kandang
  • Ukuran kandang yang lebih luas
  • Menurunkan sekam secara bertahap
  • Pemberian sorbitol sebagai bahan supportive untuk meningkatkan basal metabolisme rate dan hormon ACTH
  • Pemberian pakan yang berkualitas

Vaksinasi Teratur dan Terjadwal

Adapun program vaksinasi yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit ND pada ayam yakni:

  • Pemberian ND live dengan metode spray untuk memberikan gertakan terhadap imunitas ayam
  • Pemberian vaksinasi ND Kill dengan full dosis untuk memberikan proteksi terhadap interferensi virus. Jangan mengurangi dosis karena vaksin tidak bereplikasi dalam jaringan
  • Lakukan booster ND live pada umur 14 – 16 hari. Anda bisa memanfaatkan strain jenis Lasota, dilanjutkan dengan booster tahap kedua dengan jenis strain yang sama untuk kemampuan spreading dan gertakan kekebalan.

Program Biosecurity dan Sanitasi

Program lainnya yang penting untuk diterapkan ialah melakukan program sanitasi terhadap kebersihan peralatan, kandang, adanya kotoran serta penyakit yang dapat ditimbulkan oleh hewan vector.

Lakukan pembatasan terhadap kunjungan kandang dengan menerapkan biosecurity yang ketat dengan menerapkan zona hijau, kuning dan merah. Penyemprotan desinfektan terhadap area yang berpotensi menyebabkan penularan penyakit.


Itulah informasi mengenai penyakit tetelo yang menyerang hewan berjenis unggas. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat ya sobat PTD!

Baca juga: Mengenal Penyakit Tungro pada Padi dan Cara Mengatasinya

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini

Sumber

  • https://sinauternak.com/penyakit-tetelo-newcastle-disease-nd/
  • Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan RI. 2014. Manual Penyakit Unggas. Jakarta: Subdit Pengamatan Penyakit Hewan Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.