Startup Sosial Petani Indonesia
Pada hari Jumat, tanggal 18 Januari 2020 kemarin, Pak Tani Digital diundang oleh segenap civitas akademika Universitas HKBP Nommensen Medan untuk mengadakan seminar dan workshop startup enterpreneur untuk membangun kewirausahaan berbasis teknologi dari bangku kuliah. Pak Tani Digital Goes to Campus HKBP Nommensen bersama dengan para narasumber-narasumber keren dari berbagai start-up loh!
Kegiatan kali ini adalah kunjungan ke-12 kalinya Pak Tani Digital dalam melakukan Goes to Campus untuk mendorong dan membangkitkan gairah mahasiswa/i menjadi entepreneur yang memberikan solusi nyata atas berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Kegiatan Pak Tani Digital Goes to Campus ke-12 dengan beberapa narasumber sebagai berikut.
Para Narasumber :
- Mahendra T Sitepu selaku Founder Inkubator Startup.
- Yosephine Sembiring selaku Dosen & Traineer Digital/UMKM.
- Iwa N Brahmana selaku Investor dan Co-Founder Pak Tani Digital.
- Ikhsan Jauhari selaku Founder Startup di SCHLR dan XAVAX
- Billy Halim selaku mahasiswa yang memiliki passion di Digital Marketing, Graphic Design, Content Writing dan Web Development.
Seminar dan Workshop
Rangkaian Acara
Acara dimulai dengan registrasi ulang peserta. Registrasi ulang ini dilakukan dengan scan QR Code yang sudah dibuat di aplikasi Pak Tani Digital sehingga sangat menghemat waktu.
Setelah tepat pukul 12.00 WIB, acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan sambutan dari Wakil Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus membuka acara secara Resmi.
Acara Pak Tani Goes To Campus diisi dengan agenda utama yaitu seminar dan workshop “Membangun Kewirausahaan Berbasis Teknologi dari Bangku Kuliah” yang dipandu oleh Moderator dari pikak kampus.
Sesi pertama dimulai oleh Pak Mahendra Tlapta Sitepu yang menjelaskan Digital Mastery, Startup dan Entepreneur yang bertujuan untuk membangun jiwa muda untuk lebih maju di era millenial.
Kemudian dilanjutkan dengan Talkshow yang dipandu oleh Ibu Yosephin Sembiring sebagai moderator, dan Pak Iwa n Brahmana, Pak Ikhsan Jauhari serta Billy Halim yang menjadi narasumber yang menyampaikan dan berbagi bagimana pengalaman tentang narasumber Platform Digital & Optimasi Optimasi,Team Building serta Business Model Canvas & Pitchdeck.
Seminar diakhiri pada sesi ketiga yaitu penentuan tim dan ide terbaik, sebelumnya para peserta telah memberikan proposal mengenai idenya. Para peserta melakukan pitching dalam waktu beberapa menit setelah itu juri memberikan pertanyaan mengenai ide yang mereka sampaikan. Selanjutnya, penjurian ide tim finalis dan dipilih 3 tim terbaik dari 6 tim yang terpilih.
Acara ditutup oleh beberapa hiburan seperti melakukan game kahoot (ice-breaking), pemilihan lomba foto 3 orang serta hiburan dari beberapa lagu yang dibawakan oleh Nauli Trio.
Generasi Millenial
Milenial merupakan generasi menarik untuk disoroti. Perilaku, pola pikir, cara mengatur keuangan hingga etos kerja, menjadi haluan bagi perkembangan ekonomi dan bisnis dalam sebuah negara, termasuk Indonesia.
Dengan potensi yang sedemikian besar, wajar bila milenial merupakan potensi terbaik untuk dibimbing menjadi wirausaha cemerlang.
Hal ini dikarenakan generasi milenial dapat menghasilkan kesejahteraan keuangan yang lebih besar di masa yang akan datang serta memberikan manfaat.
Baca juga: Pak Tani Digital Goes to Campus – Universitas Pelita Harapan (UPH) Medan
Enterpreneur
Kewirausahaan (enterpreneur) adalah kombinasi sikap mental dan keterampilan dalam pengelolaan berbagai sumberdaya untuk menghadirkan produk atau solusi pasar.
Enterpreneur hampir 90% harus memiliki kemampuasn melihat trend dan 100% enterprenueur adalah berani mengambil resiko hingga resiko yang paling tinggi.
Sikap mental positif dari enterpreneur adalah jujur, bertanggung jawab, coorperation dan competition, negosiatif dan fleksible, berfikiran positif, tertib, disiplin, berinisiatif, responsif, kreatif, inovatif, fokus serta harus percaya diri.
Alasan pribadi menjadi enterpreneur seperti kebebasan memilih nilai-nilai yang diyakini, kebebasan mengembangkan orientasi pribadi, kebebasan dalam kemandirian dan membuat keputusan, kebebasan memilih moden dan cara bertumbuh serta kebebasan mengembangkan keseimbangan hidup.
Dengan melihat pengertian dari enterpreneur maka berhubungan juga dengan megatrends atau kecenderungan besar pada gaya yang terbagi menjadi beberapa hal yang haris dicermati, antara lain :
Industri 4.0
Revolusi industri yang ke depan akan memasukan fase Industry 4.0 yaitu sistem dan mesin-mesin cerdas semkain menggantikan pekerjaan rutin/berulang pada kegiatan manusia. Pada fase ini, otomatisasi dan penerapan teknologi yang bertumpu pada internet dan pertukaran data (big data).
Internet G3
Kecepatan dan kolaborasi merupakan faktor krusial untuk berkompetisi
GIG economy
Perkembangan pola dan hubungan kerja dengan aktor utama millenial
User-Media
Demokratisasi Media dengan semua dapat berpeluang menjadi media itu sendiri
Millenial
Perilaku millenial indonesia sekarang yaitu seperti kecanduan internet, mudah berpaling ke lain hati, dompet tipis, kerja cepat dan kerja cerdas, bisa apa saja, liburan kapan saja dan dimana saja
Cuek dengan politik, suka berbagi dan tidak hasus memiliki. Sehingga Lahir, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan teknologi berupa digital native dan kill everything.
Baca juga: Pak Tani Digital Goes to Campus – Universitas Andalas (UNAND) Padang
VUCA
VUCA berkaitan dengan cara orang melihat kondisi saat membuat keputusan, merencanakan, mengelola risiko, mendorong perubahan, dan memecahkan masalah.
Oleh karena itu, VUCA dinilai dapat mendorong kapasitas sebuah perusahaan dalam menghadapi perubahan dinamis di dunia bisnis, terutama pada era transformasi digital seperti saat ini.
Seperti halnya perubahan yang sangat cepat (Volatilty), masa depan yang tidak terlalu jelas (Uncertainty), banyak faktor yang saling mempengaruhi (complexity) serta keterkaitan antar faktor semakin tidak jelas (ambiguity).
Startup
Startup adalah perusahaan yang tidak jelas siapa customernya, tidak jelas apa produknya dan organisasinya, bersifat temporer karena terus bergerak mencari model bisnis yang bisa diulang dan diperbesar.
Pendekatan startup berupa permasalahan umum, permasalahan tataniaga seperti rendahnya harga komoditi, lemahnya posisi tawar, minimnya akses supplier, minimnya akses trasporter dan pembiayaan, fluktuasi harga serta kurangnya kolaborasi.
Produk juga salah satu hal penting dalam pendekatan startup, adanya market place seperti media sosial (youtube, facebook, instagram).
Fitur yang didalamnya terdapat berbagi info harga, lelang komoditi, peta harga dan komoditi serta mendorong kerjasama antar petani.
Dengan adanya matriks yang mempermudah mengerjakan dan melihat pencapaian dan perkembangan data yang ada. Seperti melihat jumlah download aplikasi, registered user, pengunjung aplikasi serta total pageviews.
Nah apakah kamu ingin kampusnya dikunjungi oleh Pak Tani Digital? Yuk boleh baca artikel berikut ini ya.