Seorang perempuan yang menjalankan kehidupannya di dunia kepenulisan, baik tulisan fiksi maupun non-fiksi. Dirinya merupakan penulis dua buku novel, ‘Change For Love’ penerbit ZA Publisher dan ‘Not Alone’ penerbit Guepedia. Memiliki passion di bidang Editor dan Content writing. Memiliki pengalaman kerja sebagai freelance writer di berbagai tempat jasa penulisan artikel selama 3 tahun.
Hidroponik diambil dari dua kata, yaitu hydro yang artinya air serta ponous yang artinya kerja. Tanaman hidroponik merupakan salah satu hasil kecanggihan teknologi pertanian yang menggunakan oksigen, air, serta nutrisi. Saat ini, tanaman hidroponik semakin digemari oleh masyarakat, bahkan dijadikan peluang usaha yang menguntungkan.
Baca juga: Tips Menanam Caisim Hidroponik untuk Mengisi Kegiatan Saat WFH
Peluang Usaha Tanaman Hidroponik
Ada banyak kelebihan dari penanaman menggunakan cara hidroponik dibandingkan dengan cara konvensional. Dimana cara ini dapat mengefisiensi lahan yang terbatas, tidak memerlukan tanah dalam jumlah banyak, serta lebih mudah mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.
Cara hidroponik dapat menghasilkan tanaman yang lebih berkualitas karena tidak mengandung pestisida dan sangat alami. Sehingga tanaman hidroponik mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya. Tentu saja hal tersebut merupakan potensi peluang usaha yang menguntungkan dan menjanjikan.
Sumber: http://tarulh.com/2016/03/03/melawan-redupnya-ekonomi-di-rusunawa/
Anda bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk membudidayakan tanaman hidroponik, serta memanfaatkan beberapa barang bekas untuk penanamannya. Prospek dari tanaman ini sangat cerah dalam jangka panjang karena permintaan konsumen yang tak pernah berhenti.
Hasil panen tanaman hidroponik bisa Anda jual di pasar tradisional, supermarket, usaha rumah makan, atau ke konsumen secara langsung. Patokan harga jual mulai dari Rp 8.000 sampai Rp 40.000 per kg.
Analisis Usaha Tanaman Hidroponik
1. Asumsi (Masa Pakai)
- Pompa air hingga 5 tahun
- Tendon udara hingga 5 tahun
- Alat NFT hingga 5 tahun
- Jaring atau kawat hingga 5 tahun
- Pipa pvc hingga 5 tahun
- Sewa lahan hingga 5 tahun
- Timbangan hingga 5 tahun
- Selang hingga 5 tahun
- Pisau hingga 3,5 tahun
- Baki hingga 3,5 tahun
- Timba hingga 3,5 tahun
- Wadah hingga 3,5 tahun
- Gunting hingga 3,5 tahun
- Peralatan lainnya hingga 3,5 tahun
Baca juga: Budidaya Hidroponik Organik Bisa Dilakukan dengan 5 Tahap Ini
2. Biaya Investasi
- Pompa air sebesar Rp. 1.651.000
- Tendon air sebesar Rp. 2.131.500
- Alat NFT sebesar Rp. 2.160.000
- Jaring atau kawat sebesar Rp. 267.000
- Pipa pvc sebesar Rp. 321,000
- Sewa lahan sebesar Rp. 7.323.000
- Timbangan sebesar Rp. 221.000
- Selang sebesar Rp. 276.500
- Pisau sebesar Rp. 41.600
- Baki sebesar Rp. 154.200
- Timba sebesar Rp. 121.600
- Wadah sebesar Rp. 216.000
- Gunting sebesar Rp. 500
- Peralatan tambahan lainnya sebesar Rp. 52.200
- Jumlah Investasi sebesar Rp. 14.968.100
3. Biaya Operasional dalam satu bulan
Jumlah Biaya Tetap (Nilai Penyusutan)
- Pompa air sebesar Rp. 26.629
- Tendon air sebesar Rp. 379
- Alat NFT sebesar Rp. 839
- Jaring atau kawat sebesar Rp. 4.306
- Pipa pvc sebesar Rp. 7.295
- Sewa lahan sebesar Rp. 118.113
- Timbangan sebesar Rp. 3.565
- Selang sebesar Rp. 4.460
- Pisau sebesar Rp. 945
- Baki sebesar Rp. 2.487
- Timba sebesar Rp. 2.895
- Wadah sebesar Rp. 4.909
- Gunting sebesar Rp. 716
- Peralatan tambahan lainnya sebesar Rp. 842
- Tambahan gaji karyawan sebesar Rp. 400.000
- Jumlah Biaya Tetap sebesar Rp. 1.646.381
Baca juga: 7 Langkah Menanam Hidroponik Sederhana di Pekarangan Rumah
4. Jumlah Biaya Variabel
Hasil perkalian objek x 30
- Benih selada Rp. 900.000
- Benih cabe Rp. 975.000
- Benih sawi Rp. 900.000
- Benih bawang Rp. 000
- BBM Rp. 000
- Air dan listrik 30 Rp. 000
- Obat-obatan Rp. 095.000
- Pupuk Rp. 1,560,000.
- Vaksin Rp 260.000
- Vitamin Rp. 215.000
- Rockwool media Rp. 400.000
- Semai / tanam botol bekas 1.080.000
- Karung Rp. 510.000
- Jumlah Biaya Variabel Rp. 14.235.000
Baca juga: Bertanam Hidroponik? Ini Dia Cara Membuat Pupuk AB Mix Sendiri
5. Jumlah Biaya Operasional
= biaya variabel + biaya tetap = Rp. 15.881.381
6. Hasil Pendapatan Dalam Satu Bulan
- 6 kg selada Rp. 36.000, per bulan Rp. 1.080.000
- 8 kg cabe Rp. 240.000, per bulan Rp. 7.200.000
- 8 kg sawi Rp. 64.000, per bulan Rp. 1.920.000
- 8 kg bawang Rp. 304.000, per bulan Rp. 9.120.000
Jumlah pendapatan panen, Rp. 19.320.000
7. Hasil Keuntungan Dalam Satu Bulan
Sumber: https://www.finansialku.com/bisnis-tanaman-hidroponik/amp/
Rumus: Jumlah Pendapatan – Jumlah Biaya Operasional
= Rp. 19.320.000 – Rp. 15.881.381
= Rp. 3.348.619
Baca juga: 5 Langkah Mudah Budidaya Cabe Hidroponik
Itulah beberapa penjelasan mengenai peluang usaha tanaman hidroponik beserta analisis usahanya. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk mencobanya?