Penanganan Pasca Panen Kubis Guna Menjaga Kualitas Layak Ekspor

Berikut informasi dari Pak Tani Digital mengenai penanganan pasca panen kubis guna menjaga kualitas layak ekspor.

Pasca Panen

Pengertian Kegiatan Pasca Panen

pixabay.com

Baca Juga : Ketahanan Pangan Saat Pandemi dan Solusinya

Secara umum, pasca panen dapat diartikan sebagai tindakan meliputi pemetikan hasil, pembersihan lahan, pengangkutan hasil, penyimpanan hingga pengemasan.

Tujuan utama dari pasca panen adalah guna menghasilkan panen sesuai standar nasioal yang berlaku.

Tindakan pasca panen ini bertujuan untuk meminimalisir hasil yang kurang memuaskan pada periode tanam selanjutnya.

Panen merupakan tindakan akhir dari sebuah proses penamaman. Namun di sisi lain, panen dapat dikatakan sebagai permulaan dari kegiatan pasca panen.

Panen adalah kegiatan pemungutan atau pemetikan hasil bumi.

Pemanenan dapat dilakukan dengan teknik apa saja dan dengan bantuan alat apa saja, yang penting adalah mengarah pada pencapaian hasil bumi.

Arti dari pasca panen adalah sebuah tindakan yang dimulai dengan pemungutan hasil bumi lalu kemudian diolah dengan cara tertentu hingga sampai tahap siap dipasarkan.

Tindakan pasca panen bisa dimaknai dengan memproses hasil panen mulai dari proses perontokan, pengeringan, penyimpanan hingga pemasaran.

Dalam pasca panen juga harus ada tindakan-tindakan yang diperlukan yaitu penanganan pasca panen.
Penanganan pasca panen merupakan sebuah tindakan lanjutan dari pasca panen.

Penanganan pasca panen adalah tindakan pengolahan hasil panen dengan tujuan akhir untuk dipasarkan kepada konsumen.

Penanganan pasca panen bertujuan untuk menghasilkan produk yang aman dan siap dikonsumsi.

Pengolahan produk bisa dilakukan oleh industri maupun perorangan yang tetap mengedepankan keamanan produk.

Penanganan pasca panen dimaksudkan untuk menjaga hasil panen dan lahan tetap terjaga kondisinya.

Teknik penanganan sesuai prosedur akan membuat lahan tetap menjadi produktif hingga masa tanam berikutnya.

Alhasil pada penanaman periode berikutnya hasil yang didapat sesuai dengan harapan.

Penanganan Pasca Panen Kubis

pixabay.com

Baca Juga : Dampak Buruk Jika Terjadi Krisis Pangan Di Suatu Negara

Kubis (Brassica oleracea) atau yang memiliki nama lokal kol.

Kubis atau kobis bulat merupakan tanaman semusim atau dua musim yang termasuk famili Brassicaceae  (Sumpena(kubis ini berbentuk krop bulat dan kompak.

Ukuran daun kecil sampai sedang, emmpunyai daun luar berwarna hijau muda, memiliki teras atau hati keil dan mempunyai batang pendek. Kubis memiliki ciri khas membentuk krop.

Tanaman kubis dapat dipetik kropnya setelah besar, padat dan umur berkisar antara 3 – 4 bulan setelah penyebaran benih.

Hasil yang didapat rata-rata untuk kubis telur 20 – 60 ton/ha dan kubis bunga 10 -15 ton/ha.

Pemungutan hasil jangan sampai terlambat, karena kropnya akan pecah (retak), kadang-kadang akan menjadi busuk.

Sedangkan untuk kubis bunga, jika terlambat bunganya akan pecah dan keluar tangkai bunga, hingga mutunya menjadi rendah

– Kubis dipanen setelah berumur 81- 105 hari
– Ciri-ciri kubis siap panen bila tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung ke luar dan berwarna agak ungu, krop bagian dalam sudah padat.
– Pada saat panen diikursertakan dua helai daun hijau untuk melindungi krop
– Jangan sampai terjadi memar atau luka
– Amati penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) dan Busuk Hitam (Xanthomonas camprestris)
– Daun-daun kubis yang terinfeksi harus dibuang.

Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),tapi merupakan awal dari pekerjaan pascapanen, yaitu melakukaan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.


Itulah informasi mengenai penanganan pasca panen kubis guna menjaga kualitas layak ekspor. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat ya sobat PTD!

Baca Juga : Produk Olahan Kelapa Yang Diekspor Dimasa Pandemi

Sumber : Kompas.com

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.