Startup Sosial Petani Indonesia
Berikut informasi dari Pak Tani Digital mengenai perkembangan produksi beras di Indonesia
Perkembangan Beras
Peran Penting Beras
Baca Juga : Potensi Talas Beneng Untuk Di Ekspor Ke Mancanegara
Beras adalah salah satu produk makanan pokok paling penting di dunia.
Pernyataan ini terutama berlaku di Benua Asia, tempat beras menjadi makanan pokok untuk mayoritas penduduk (terutama di kalangan menengah ke bawah masyarakat).
Benua Asia juga merupakan tempat tinggal dari para petani yang memproduksi sekitar 90% dari total produksi beras dunia.
Budidaya beras cocok di wilayah-wilayah dengan iklim hangat, biaya tenaga kerja murah dan curah hujan yang tinggi karena budidaya makanan pokok ini membutuhkan banyak tenaga kerja dan suplai air.
Seperti yang disebutkan di bagian pembukaan, negara-negara produsen beras terbesar di dunia ada di Asia. Tabel di bawah ini menunjukkan lima negara penghasil beras terbesar di dunia.
Negara | Volume Produksi |
China | 208,100,000 |
India | 155,500,000 |
Indonesia | 70,600,000 |
Bangladesh | 52,400,000 |
Vietnam | 44,900,000 |
Dunia | 741,500,000 |
Menurut penelitian yang dilaksanakan Bank Dunia hanya 5% dari produksi global beras diperdagangkan di pasar internasional dan itu mengimplikasikan bahwa harga beras rentan terhadap perubahan penawaran dan permintaan.
Sebanyak 75% masukan kalori harian masyarakat di negara-negara Asia tersebut berasal dari beras. Lebih dari 59% penduduk dunia tergantung pada beras sebagai sumber kalori utama
Perkembangan Produksi Beras di Indonesia
Baca Juga : Antisipasi Perubahan Iklim Dengan Sistem Konservasi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa beras sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Ketergantungan penduduk Indonesiaterhadap makanan pokok beras sangat tinggi. Sekalipun Negara Indonesiaadalah Negara agraris, Indonesiamasih mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan akan beras.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras di indonesia tahun lalu.
Produksi beras hanya menyentuh 31,31 juta ton, lebih rendah 2,63 juta ton atau setara 7, 75 persen dari tahun 2018 yang menyentuh 22,94 ton.
Untungnya kebutuhan beras hanya 29,6 juta ton per tahun sehingga ada surplus 4,37 ton di 2019 dan 1,53 juta ton di 2019.
Turunnya produksi beras pada 2019 dipengaruhi oleh anjloknya produksi padi.
Menurut BPS, pada tahun itu data produksi padi Indonesia diperkirakan hanya 54,60 juta ton gabah kering giling (GKG). Nilai ini turun 4,6 juta ton atau setara 7,76 persen dari perkiraan 2018 di kisaran 59,2 juta ton GKG.
Produksi beras tahun 2019 meningkat 1% hingga 2% dibandingkan tahun 2018.
Berdasarkan angka potensi Produksi dari Kementerian Pertanian menunjukkan potensi produksi bulan Januari 2019 sebesar 2,4 juta ton, bulan Februari 2019 sebesar 4,5 juta ton dan bulan maret sebesar 7,3 ton.
Sementara kebutuhan beras bulan Januari-Februari 2019 mencapai 5 juta ton atau 2,5 juta ton setiap bulan. Untuk kebutuhan beras di bulan Maret 2019 diasumsikan masih sama seperti bulan sebelumnya yaitu 2,5 juta ton.
Itulah informasi mengenai perkembangan produksi beras di indonesia. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat ya sobat PTD!
Baca Juga :Beberapa Tips Mengurangi Konsumsi Nasi
Sumber : Kompas.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.