Startup Sosial Petani Indonesia
Mau tau inforamsi mengenai hasil panen petani turun? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!
Hasil Panen Petani
Dampak Corona Bagi Petani
Baca juga: Dampak Ekspor Perikanan Akibat Virus Corona
Kebijakan pemerintah untuk tidak melakukan aktivitas diluar rumah atau tetap tinggal dak bekerja di dalam rumah untuk mengurangi penyebaran virus corona yang semakin meluas.
Dengan kejadian ini banyak yang mengalami dampak seperti sektor perdagangan dan pariwisata yang paling merasakan dampaknya. Sektor pertanian sebagai penyedia pangan yaitu petani juga ikut terkena imbasnya.
Salah satu dampak yang terlihat akibat Covid-19 adalah hasil panen ratusan petani di kecamatan Ciwidey dan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Salah satu petani di Pangalengan, Ade Gani Abdulrahman mengaku penjualan hasil panen di kawasan tersebut turun 50%.
Menurut kalkulasi ada sekitar 70% dari 500 petani, termasuk petani kecil yang terdampak oleh penyebaran corona ini di dua kecamatan tersebut.
Biasanya, petani-petani di dua kecamatan tersebut memasok hasil panennya ke Pasar Induk Caringin.
Pasar tersebutlah yang menjadi sasaran sejumlah restoran di Bandung membeli sayur dan buah-buahan. Namun, saat ini permintaan dari pasar tersebut menurun.
Saat ini, permintaan dari Pasar Induk Caringin yang distribusikan ke restoran-restoran untuk sementara ditutup.
Oleh karena itu orderan dari Pasar Caringin yang biasanya 4-10 ton sekarang hanya setengahnya, bahkan kadang-kadang lebih sedikit.
Hasil Panen Petani Turun
Baca juga: Akibat Corona Kopi Jadi Senjata Hadapi Pelemahan Ekonomi
Selain itu, permintaan dari supermarket atas hasil pertanian di kawasan tersebut juga menurun.
Hal ini terjadi karena kebijakan pemerintah untuk melakukan lockdown sehingga bebrapa orang enggan untuk keluar berbelanja.
Sehingga permintaan dari supermarket sudah sangat menurun yang biasanya dalam satu hari satu komoditas seperti halnya kentang bisa dipanen 4-10 ton dari berbagai petani dan langsung dipasok ke Pasar Caringin.
Akibat tekanan virus ini, hasil panen yang terjual hanya 2-3 ton per hari dan sebagian tidak terjual
Pada awal maret ketika virus corona merambah ke indonesia membuat harga sawi dangat turun yaitu sampai Rp 400 bahkan petani tidak menjualnya dan menjadi busuk.
Meski saat ini harga sayur dan buah-buahan meningkat, akan tetapi dari jumlah tonase penjualannya sangat menurun.
Petani di dua kecamatan tersebut selama ini mendistribusikan hasil panennya secara mandiri. Meski diterpa bencana corona ini.
Pihaknya tak juga memperoleh bantuan distribusi dari pemerintah. Petani berharap pemerintah juga memperhatikan hasil petani yang banyak tidak laku akibat beberapa pasar besar tempat para petani mendistribusikan hasil panen nya ditutup.
Itulah informasi meneganai penurunan pemesanan hasil panen petani. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!
Baca juga: Jangan Impor, Corona Peluang Besar Pertanian
Sumber: Detik.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini