Startup Sosial Petani Indonesia
Solok Selatan merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Luas kabupaten Solok Selatan adalah 3.346,2 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 153.943 jiwa (BPS Solok Selatan, 2018). Salah satu desa/nagari yang ada di Kabupaten Solok Selatan adalah Nagari Pakan Rabaa Utara. Desa/nagari Pakan Rabaa Utara memiliki 12 jorong, salah satu jorong yang ada yakni jorong pulai bungkuak.
Pada tahun 2019, sejak tanggal 2 Juli hingga 10 Agustus, sebanyak 26 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Andalas menjalankan mata kuliah KKN (kuliah kerja nyata) di Nagari Pakan Rabaa Utara.
Nagari Pakan Rabaa Utara memiliki potensi yang luar biasa, baik itu sektor pertanian, perikanan, peternakan, maupun pariwisata. Kondisi geografisnya sedikit berbukit dan dilalui sungai, serta memiliki akses jalan raya provinsi yang menghubungkan provinsi Sumatera Barat dan provinsi Jambi. Selain itu, ditambah dengan tegaknya Gunung Kerinci yang kokoh di ujung Solok Selatan yang menambah keindahan Nagari Pakan Rabaa Utara.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh masyarakat Pakan Rabaa Utara yakni pertanian yang terdiri dari budidaya padi, kacang tanah, kapulaga, kopi robusta, karet, dan kelapa. Air sungai yang bersih juga membuat masyarakat memiliki usaha perikanan, terdapat banyak kolam ikan di sana. Begitu juga dengan peternakan, terdapat beberapa kandang sapi, kambing, ayam broiler karena sumber pakan ternak begitu melimpah di sana, hijauan begitu banyak. Di pinggir jalan, juga ada berbagai jenis rumput seperti rumput gajah maupun rumput alam.
Bidang pertanian di sana tak kalah potensinya, salah satunya adalah potensi kapulaga. Di sepanjang aliran Sungai Kalu, berjejer sawah-sawah dan sesekali terdapat perkebunan karet yang diselingi dengan tanaman kapulaga. Ada yang menarik dengan kapulaga atau yang masyarakat Solok Selatan menyebutnya Gardamunggu. Di Indonesia, khususnya provinsi Sumatera Barat, tidak banyak petani yang mau membudidayakan kapulaga, mungkin karena keterbatasan lahan, ilmu dan pengetahuan mengenai kapulaga yang kurang, atau tidak tahu potensi dari kapulaga tersebut.
Selama ini, penulis berkeliling di Sumatera Barat. Baru kali ini, penulis melihat ada perkebunan karet yang diselingi dengan tanaman Gardamunggu/kapulaga. Bahkan, ada yang khusus menanam kapulaga di tanahnya.
Berdasarkan data BPS 2018, ada seluas 677 ha tanaman kapulaga/gardamunggu di Kabupaten Solok Selatan, dengan produksi sebanyak 139.536 kg per tahun, sedangkan di kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, terdapat seluas 211 ha tanaman kapulaga/gardamunggu, dan menghasilkan produksi kapulaga setidaknya 47.521 kg per tahun.
Kalau dilihat sekilas, memang tidak ada yang istimewa dari kapulaga. Namun, jika ditinjau lebih dalam dari segi ekonomi, potensi kapulaga terbilang menjanjikan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Harga kapulaga di tingkat pengepul dari petani saat ini di Nagari Pakan Rabaa Utara berkisar antara Rp 90.000 – Rp 115.000 dalam keadaan kering.
Petani yang memiliki lahan 3000 m2 tanaman kapulaga, dapat menghasilkan 50-75 kg kapulaga kering dan mampu memanen 3 kali setahun, jika diberi pupuk urea dan ZA.
Kapulaga memiliki kandungan zat aktif dan minyak atsiri serta bersifat afrodisiak. Manfaat kapulaga antara lain melancarkan sirkulasi darah, sebagai antioksidan, menurunkan kolesterol, mencegah kanker dan sariawan. Kapulaga juga mampu membantu mengurangi resiko sakit pencernaan serta sebagai obat impotensi, antidepresan, dan aromaterapi.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jendral Hortikultura, Kementrian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa Kementan mendukung penuh pengembangan kapulaga sehingga tidak hanya memacu produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga ditargetkan dapat diekspor, karena permintaan ekspor dari negara-negara timur tengah seperti Mesir dan India yang harus dipenuhi.
Syarat Tumbuh Kapulaga
Syarat tumbuh kapulaga supaya dapat tumbuh optimal yaitu ditanam pada ketinggian antara 300 mdpl hingga 500 mdpl. Tanaman ini menghendaki jenis tanah yang banyak mengandung humus, gembur, dan memiliki sistem drainase yang baik. Ph tanah yang baik untuk kapulaga yaitu antara 5,6 hingga 6,8. Jenis tanah yang baik yaitu seperti tanah latosol, pedosolik, merah kuning, dan mediteran.
Tanaman kapulaga dapat tumbuh baik pada iklim tropis, gersang atau semi gersang, dan daerah iklim sedang. Curah hujan yang optimal untuk tanaman kapulaga yakni antara 2.500 hingga 4.000 per tahunnya. Tanaman kapulaga adalah jenis tanaman yang membutuhkan tanaman pelindung karena tanaman ini tidak membutuhkan cahaya matahari penuh. Intensitas cahaya yang diperlukan yaitu antara 30% hingga 70%. Itulah syarat tumbuh kapulaga yang perlu diperhatikan sebelum mulai membudidayakannya.
Nah, itulah uraian tentang besarnya potensi kapulaga di Kabupaten Solok Selatan. Harganya yang masih tinggi membuat orang tertarik untuk memulai usaha budidaya kapulaga. Apakah kamu tertarik untuk membudidayakannya?
Baca juga: 5 Langkah Mudah Membudidayakan Kapulaga
Sumber gambar utama: bangka.tribunnews.com
Penulis : Hanif Walas Nafi
Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di .