6 Tips Bercocok Tanam di Indonesia

Indonesia merupakan negara agraris sehingga tak heran jika banyak orang yang berprofesi sebagai seorang petani. Makanan yang kita makan pun kebanyakan berasal dari para petani. Oleh karena itu, kita patut berterima kasih kepada mereka. Nah, jika Anda juga ingin mulai bertani, berikut ini ada beberapa tips bercocok tanam yang bisa Anda ikuti agar sukses dalam bertani.

Memahami ilmu bertani

Tentu saja, segala sesuatu ada ilmunya. Tanpa didasari ilmu, maka apa yang kita lakukan tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. Hal itu juga berlaku di bidang pertanian.

Dalam bidang pertanian, kita juga harus memahami ilmu bertani, seperti misalnya kapan musim yang baik untuk bertani sampai dengan cara memupuk tanaman yang benar sehingga resiko gagal bisa diminimalisir.

Memakai bibit unggul

Semua tanaman yang ditanam pastinya memiliki risiko untuk diserang hama atau penyakit. Karena itulah, Anda bisa memilih tanaman yang berbibit unggul dan tahan penyakit. Tanaman yang tahan penyakit ini sangat disarankan bagi Anda yang masih pemula dalam hal bertani.

Namun, perlu diperhatikan pula, bahwa tanaman yang tahan penyakit itu juga tergantung pada musimnya. Anda perlu menyesuaikan tanaman dengan musimnya. Contohnya, pada musim kemarau, tanaman lebih rentan diserang oleh virus dari serangga, sementara pada musim hujan, penyakitnya disebarkan melalui bakteri.

Cara memupuk yang tepat

Cara memupuk yang tepatSebelum menabur pupuk, ada baiknya Anda mengetahui apa saja unsur yang terdapat di dalam pupuk yang Anda gunakan. Misalnya, pupuk Nitrogen lebih cocok digunakan saat musim kemarau karena pada musim hujan, unsur Nitrogen di udara sangat berlimpah.

Pada saat musim kemarau pun, Anda tak perlu menggunakan pupuk Nitrogen dalam jumlah banyak. Anda bisa mempelajari terlebih dahulu pupuk yang Anda gunakan agar hasilnya bisa maksimal.

Pilih tanaman sesuai musimnya

Tanaman juga termasuk pemilih, karena ada yang bisa bertahan di musim apa pun, namun ada juga yang hanya bisa tumbuh di musim tertentu. Misalnya, tanaman cabai yang hanya bisa ditanam di akhir musim hujan, sehingga saat memasuki musim kemarau sudah bisa dipanen. Begitu pula dengan tanaman jagung, yang harus ditanam pada awal musim kemarau agar lebih mudah mengeringkannya.

Pakai metode tumpangsari

Berkaitan dengan poin sebelumnya, karena tanaman yang ditanam tergolong pemilih, tak ada salahnya Anda menanam banyak jenis tanaman sekaligus di satu lahan. Metode yang seperti itu dinamakan dengan tumpangsari. Hal itu berguna untuk menghindari Anda dari kerugian.

Pola Tanam Polikultur (Tumpangsari)
Sumber: budidaya.site

Jika salah satu jenis tanaman Anda tidak bisa tumbuh dengan baik, Anda masih bisa mengandalkan tanaman lainnya, sehingga kerugian bisa dikurangi. Namun, perlu diketahui bahwa tak semua tanaman bisa ditanam secara berdekatan, karena salah-salah malah tanaman itu menguatkan hama dan malah merusak tanaman yang berada di dekatnya.

Mengolah pertanian sendiri

Untuk mengolah pertanian, agar Anda mendapatkan untung yang lebih banyak, maka sebaiknya Anda mengolahnya dan menjualnya sendiri tanpa tengkulak. Dengan begitu, Anda jadi lebih tahu tentang harga hasil pertanian Anda, dan Anda bisa mematok harga untuk mengambil keuntungan.

Tentunya, jangan mengambil untung terlalu tinggi, karena bisa-bisa hasil pertanian Anda jadi tidak laku karena harganya yang terlalu tinggi, dan konsumen lebih memilih untuk membelinya di tempat lain.

Itulah beberapa tips bercocok tanam di Indonesia agar hasil tani Anda lebih baik dan Anda pun sukses dalam bertani. Selamat mencoba.

Penulis: Hutomo Dwinugrahanto


Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di sini

2 thoughts on “6 Tips Bercocok Tanam di Indonesia

  1. Yuk mengenal tentang Urban farming kita akan belajar bertani dan belajar bagai mana caranya bertani di rumah.

    Ini ada pola hidup dan gaya baru untuk petani kota, selain itu kita juga bisa mendapatkan income jutaan rupiah dari bertani sampingan

    segera kunjungi situs kami jayaseeds.com jika tertarik dengan bisnis ini.

  2. meng edukasi petani kita. semoga makin banyak anak muda, apalagi yg bendidikan untuk berminat mendalami dan bergegas terjun ke dunia tani yg modern dan tetap berkearifan lokal (sustainable agriculture). semoga !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.