Startup Sosial Petani Indonesia
Kompos merupakan salah satu bagian dari dunia pertanian yang sudah sangat dikenal meskipun oleh orang awam. Seperti yang kita tahu bahwa kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan organik yang dipercepat secara artifisial dengan berbagai mikroba dalam kondisi yang hangat, lembab, dan aerobik atau non aerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami proses penguraian secara biologis khususnya oleh mikroba-mikroba yang mendapatkan energi dari bahan-bahan organik.
Sumber gambar: Sumber gambar: Femme.id
Namun sayangnya tidak banyak orang yang benar-benar memahami bagaimana cara-cara membuat kompos. Aturan dasar kompos adalah membutuhkan nitrogen dan karbon sebagai bahan organik. Saat cacing dan bakteri aerobik mulai bekerja pada bahan-bahan organik tersebut.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai salah satu metode membuat kompos yang disebut lasagna. Metode ini disebut lasagne karena menggunakan teknik pembuatan yang berlapis-lapis. Pengomposan metode lasagna ini cukup mudah, susun lapisan bahan kering yang kaya karbon dengan bahan hijau yang kayu nitrogen, lau ditimpa lagi dengan bahan kering dan begitu seterusnya sampai berlapis-lapis.
Jika sobat PTD melihat tutorial pengomposan, biasanya menggunakan papan kayu sebagai dinding tempat pengomposan. Namun jika harga papan kayu dirasa terlalu mahal untuk dijadikan sebagai dinding tempat pengomposan, sobat PTD bisa menggunakan bambu. Namun kekurangannya adalah bambo akan melapuk lebih cepat. Untuk lebih detailnya bagaimana cara pengomposan lasagna, simak penjelasan berikut ini:
- Siapkan tempat pengomposan, bisa menggunakan papan kayu atau bambu seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
- Setelah tempat pengomposan selesai, letakkan ranting kering di bagian dasar wadah. Tujuan meletakkan ranting di dasar pengomposan ini adalah untuk memberikan air pocket atau kantong udara untuk menambah suplai oksigen pada proses pengomposan. Selain itu ranting ini juga berfungsi sebagai sumber karbon.
- Kemudian sobat PTD bisa langsung menumpuk dengan bahan karbon dan bahan nitrogen lainnya. Untuk mempermudah, lapisannya akan berwarna hijau-coklat-hijau seterusnya.
- Bahan karbon (coklat) bisa berasal dari kayu, ranting, daun kering. Sementara bahan nitrogen (hijau) bisa berasal dari daun atau gulma. Karena gulma merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman, selain membantu tanaman utama tumbuh baik dengan membasmi gulma, sobat PTD bisa memanfaatkan gulma tersebut sebagai bahan kompos yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk memupuk tanaman utama.
- Tidak perlu terlalu memampatkan antara tumpukan dan biarkan saja memiliki ruang udara. Dengan tekanan massa dari atas dan melapukanya dedaunan, nantinya tumpukan akan mengempes dengan sendirinya.
Sumber gambar: https://petanideskot.wordpress.com/
Mudah bukan sobat PTD? Apakah semakin tertarik untuk memulainya?