Startup Sosial Petani Indonesia
Mau tau informasi mengenai kenaikan oermintaan drone pertanian? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!
Drone Pertanian
Kegunaan Drone Pertanian

Drone atau pesawat tanpa awak mulai diaplikasikan untuk dunia pertanian yang digunakan di bidang pertanian dengan lahan skala luas. Seperti lahan padi, jagung dan perkebunan anggur.
Keterbatasan mata manusia untuk mengawasi hamparan luas, dapat diatasi dengan menggunakan alat ini yang dapat menangkap citra
Dari atas dan memberikan informasi penting mengenai kondisi tanaman dan lingkungan disekitarnya bahkan secara live.
Teknologi ini untuk pertanian indonesia sudah berkembang dalam sektor pertanian modern di indonesia dalam pekerjaan penyemprotan lahan pertanian
Hingga inspeksi kesehatan tanaman skala besar dalam hal ini fulldronesolutions menyediakan jasa hingga produk untuk menunjang pertanian modern indonesia.
Ditengah wabah virus corona yang mambuat masyarakat menjadi resah, ditambah lagi telah meningkatnya dari wabah covid-19 menjadi pandemi.
Hal ini membuat semua orang mengurangi aktivitas diluar rumah, sesuai dengan himbauan Joko Widodo (Jokowi) selaku Presiden Indonesia yang telah memberlakukan sistem lockdown.
Dimana masyarakat Indonesia agar mengurangi kegiatan diluar rumah dan menjauhi di keramaian karena menyebabkan virus corona ini cepat mengalami penyebaran.
Melonjaknya Permintaan Drone Pertanian

Baca juga: Agriculture War Room Untuk Mendukung Produksi Pangan
Tidak hanya di Indoenesia, dampak virus corona terus memukul sektor industri di berbagai belahan dunia.
Namun dalam kondisini ini beberapa perusahaan teknologi baru di bidang pertanian mengalami peningkatan permintaan, termasuk drone khusus pertanian.
Dalam dua bulan pertama tahun 2020 perusahaan ini telah mengirimkan 4.000 unit drone pertanian yang baru dirilis oleh Justin Gong, salah satu pendiri XAG.
Pembuat drone ini perusahaan drone lain Beijing Yifei Technology melalui Chief Marketing Officer, Liu Zhuo mengatakan perusahaan memproyeksikan pendapatan melonjak
Hingga empat kali lipat tahun ini menjadi lebih dari 30 juta yuan atau 4,31 juta dollar AS atau Rp 602 miliar (Kurs Rp 14.000 per dollar AS)
Adapun pembeli dari drone ini ini adalah perusahaan pertanian besar, pemerintah daerah, dan distributor produk pertanian. Ini dilakukan sebagai pengganti tenaga manusia yang rentan dengan wabah corona.
Di China, munculnya virus corona memberi dorongan untuk mengurangi penggunaan tenaga manusia.
Hal ini menjadi tantangan besar karena sebagian besar industri agrikultur China umumnya masih menggunakan tangan manusia untuk pengolahan pertanian kecil.
Awalnya ketertarikan pada produk dan layanan teknologi pertanian muncul ketika pemerintah China berupaya mengurangi ketergantungan pada impor makanan dari AS dan negara-negara lain selama beberapa tahun terakhir.
Modernisasi pertanian China juga masuk dalam rencana pemerintah dalam lima tahun ke depan. Kementerian pertanian China memperkirakan lebih dari 30.000 drone akan dipesan untuk perlindungan tanaman dari wabah corona untuk musim semi ini.
China memproyeksikan pertumbuhan produk pertanian berbasis teknologi tahun ini akan naik menjadi 26,8 miliar tahun ini. Sementara tahun 2015 kurang dari 13,7 miliar dollar AS.
Itulah informasi mengenai kenaikan permintaan pada drone pertanian. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!
Baca juga: Melihat 5 Daerah Percontohan Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi
Sumber: Kompas.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di