Info! Bahaya penggunaan Pupuk Kandang yang belum Matang

Cara paling mudah dan efesien untuk menambah kandungan unsur hara pada tanah, sekaligus untuk memperbaiki struktur tanah adalah dengan menambah pupuk kandang, selain itu juga murah dan muadah didapatkan. Namun, penggunaan pupuk kandang yang tidak benar malah bisa menambah masalah baru bagi petani.
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, kerbau, domba, ayam. Selain bebrbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium (NPK). Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi dan tembaga.
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu: pertama, pupuk kandang dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi. Kedua, pupuk kandang panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kuda, kambung, dam ayam.
Yang menjadi pertanyaan adalah bahaya apa yang di akibatkan dari pupuk kandang yang belum matang? Pupuk kandang yang belum matang masih mengandung gas metane yang sangat besar, sehingga jika digunakan langsung dilahan maka tanaman sayur akan mudah layu, terlebih lagi jika menggunakan mulsa maka gas metane tersebut akan keluar dari lubang mulsa sehingga akan meyebabkan batang pada tanaman akan mudah busuk atau kering. Selain itu pupuk kandang yang masih panas juga akan membunuh cacing tanah yang baik untuk kesuburan tanah.
Masalah lainnya adalah pupuk kandang dari sapi atau kerbau yang belum matang akan menjadi sarang hama, karena pupuk kandang yang belum matang biasanya hangat dan menjadi tempat yang nyaman untuk hama yang berkembang biak. Hama yang paling sering ada dalam pupuk kandang adalah sebagai berikut:

1.      Embug(Uret/gayas/undi)

Munculnya uret dilahan pertanian biasanya melalui pemberian pupuk kandang yang kurang sempurna (belum matang), sehingga membawa telur atau larva dan akan mentas di pupuk kandang yang belum matang. Setelah menetas uret merupakan serangga yang selalu kelaparan dan biasanya akan memakan akar-akar halus dari tanaman, kalau akar rusak dipastikan tanaman akan mati.

 

2.      Wangwung (Kumbang Jantan dan Kumbang Betina)

Kumbang Jantan atau Kumbang betina adalah bentuk terakhir dari Uret. Kumbang tidak begitu mengganggu tetapi biasanya tetap memakan daun dari tanaman.

 

3.      Tuton (Ulat Tanah)

Hama ulat tanah (Tuton) juga berasal dari penggunaan kotoran sapi yang belum matang dan biasanya ditumpuk di lahan pertanian. Sehingga hama-hama disekitar lahan dapat berkembang biak dengan pesat di pupuk kandang yang diletakkan tersebut. Pada siang hari, ulat ini hidup di dalam tanah sekitar tanaman. Sedangkan pada malam hari, ulat memakan bagian leher batang atau bagian batang di bawah tanah dan akan merusak tanaman.

 

4.      Gangsir (Jangkrik Besar)

Gangsir juga dapat tumbuh pesat pada pupuk kandang yang belum matang dan ditumpuk dilahan pertanian. Gansir akan memakan tanaman muda dan daun muda sehingga akan merusak dan menghambat pertumbuhan dari tanaman.

 

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini .

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.