Startup Sosial Petani Indonesia
Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan di segala bidang secara optimal, termasuk bidang pertanian. Hal ini juga sejalan dengan Revolusi Pertanian 4.0 yang baru-baru ini diluncurkan oleh Kementerian Pertanian Indonesia dalam meningkatkan produksi pertanian. Revolusi tersebut mengharuskan petani untuk go digital dalam setiap kegiatan bertani yang mereka lakukan.
Dengan kata lain, revolusi tersebut “memaksa” petani untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dalam mengoptimalkan pertanian mereka. Salah satunya adalah mengatasi rantai distribusi hasil panen yang panjang yang mungkin sering dihadapi oleh petani dengan menyediakan pasar online secara gratis seperti Pak Tani Digital.
Pemanfaatan go digital lainnya yang petani bisa gunakan adalah mengidentifikasi jenis penyakit yang menyerang tanaman dan cara mengatasinya dengan menggunakan aplikasi Dr Tania. Aplikasi tersebut berkonsep chatbot yaitu konsep yang berbentuk seperti aplikasi chat. Jadi, seakan-akan kita berkomunikasi dengan seseorang tapi nyatanya kita sedang berkomunikasi dengan sistem pakar (mesin berbasis data) yang memiliki pengetahuan seputar penyakit tanaman dan cara mengatasinya.
Aplikasi ini tentu saja sangat bermanfaat bagi petani milenial yang minim pengalaman dalam mengatasi penyakit tanaman tertentu. Nah, dengan aplikasi Dr Tania, kamu hanya butuh waktu 2 menit untuk mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanamanmu dan mengetahui solusi yang tepat. Cara penggunaannya juga sangat mudah, kamu hanya perlu men-download aplikasinya di Google Play Store, membuka aplikasinya, lalu mengirimkan gambar daun atau batang dari tanaman yang terserang penyakit.
Sekedar informasi tambahan buat kamu, aplikasi Dr Tania diciptakan oleh startup Neurafarm dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan latar belakang semakin berkurangnya pemahaman petani muda dalam mengenali jenis penyakit tanaman dan solusinya. Bahkan, menurut data yang mereka kaji, ada 63% responden survei mereka yang salah dalam menangani penyakit tanaman karena keterbatasan pengetahuan, kemiripan gejala, serta akibat dari sulitnya menemukan obat yang tepat.
Dalam pengembangannya, aplikasi ini juga memudahkan kamu dalam membeli obat yang tepat sesuai dengan diagnosa aplikasi tersebut. Aplikasi tersebut masih terus melakukan pengembangan karena saat ini aplikasi tersebut hanya dapat mengidentifikasi 35 penyakit tanaman yang berasal dari 14 komoditas utama yang diproduksi oleh petani Indonesia.
Kamu juga tak perlu khawatir kalau tidak mahir berbahasa inggris, karena aplikasi ini tersedia dalam bahasa Indonesia. Nah, jadi tunggu apalagi? Terus cari dan manfaatkan perkembangan teknologi dan bersedia go digital agar pertanian Indonesia lebih maju dan petani menjadi lebih sejahtera.
Baca juga: Ini Dia, 5 Aplikasi yang Dibutuhkan Petani Milenial Indonesia
Sudah download aplikasi Pak Tani Digital belum? Klik di sini.