Startup Sosial Petani Indonesia
Berikut informasi dari Pak Tani DIgital mengenai penggunaan Bagan Warna Daun (BWD) untuk padi.
Kebutuhan Pupuk Untuk Padi
Baca juga: Bagaimana Cara Yang Tepat Memilih Benih Padi Yang Unggul
Beras merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia, tentunya menjamin ketersediaan beras merupakan hal yang penting.
Oleh sebab itu, penting juga untuk mengetahui jenis-jenis pupuk untuk padi dan metode menggunakannya dengan tepat.
Pupuk adalah bahan atau material yang ditambahkan pada lahan tanaman yang bertujuan untuk menunjang atau melengkapi hara yang dibutuhkan tanaman.
Sebenarnya, di dalam tanah sudah tersedia unsur-unsur hara, namun seringkali unsur hara tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman, sehingga perlu ditambahkan pupuk.
Nah, berapa dosis pupuk untuk memproduksi satu ton gabah? Menurut data dari litbang.pertanian.go.id, kebutuhan pupuk untuk setiap ton gabah yang diproduksi, tanaman padi membutuhkan :
- 17,5 kg hara N (setara dengan 39 kg urea)
- 3 kg hara P (setara dengan 3 kg SP-36)
- 17 kg hara K (setara dengan 34 kg KCL)
Namun penting untuk diingat bahwa pengaplikasian pupuk anorganik bukan satu-satunya pilihan dalam pemupukan padi.
Pemberian pupuk anorganik terus-menerus dapat berakibat buruk bagi lingkungan dan merusak struktur tanah sehingga pengaplikasiannya perlu diimbangi dengan pengaplikasian pupuk organik.
Penggunaan pupuk organik sangat disarankan karena dapat mengembalikan struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah. Tanaman padi membutuhkan hara N lebih banyak dibanding hara P dan K.
Hara N ini berfungsi dalam menunjang perkembangan vegatatif, pembentukan anakan serta pembentukan klorofil yang penting
Dalam proses fotosintesis dan asimilasi yang berakhir pada pembentukan pati untuk pertumbuhan dan pembentukan gabah.
Unsur hara P berfungsi sebagai sumber tenaga yang berguna untuk memenuhi kualitas hidup tanaman seperti keserampakan tumbuh serta pematangan.
Sementara itu hara K berperan sebagai komponen yang mendukung berlangsungnya reaksi enzim di dalam tanaman, hara K juga mempunyai kegunaan lain untuk memperbaiki rendemen gabah, resistensi terhadap penyakit tanaman dan kekeringan serta memperbaiki kualitas gabah.
Sehingga untuk memproduksi gabah dengan kualitas dan kuantitas yang baik, unsur hara harus terpenuhi dengan lengkap.
Penggunaan Bagan Warna Daun (BWD)
Baca juga: Apa Tujuan Utama Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi
Penggunaan BWD Untuk Menentukan Kebutuhan Unsur Nitrogen
Penambahan hara dalam bentuk pupuk dapat dilakukan dengan memperhatikan fase tumbuh tanaman dan melihat tampilan visual tanaman.
Salah satu metode yang digunakan dalam pemberian pupuk Urea pada tanaman padi adalah dengan mengawasi perubahan warna daun dengan alat yang bernama BWD (bagan warna daun).
BWD ini berbentuk kartu yang memiliki warna dari hijau muda sampai hijau tua dan memiliki skala 1-4 atau 1-6.
Cara Menggunakan BWD
- Secara acak, ambil 15-20 rumpun contoh,
- Cocokkan warna daun dengan warna pada BWD,
- (Pada BWD berskala 4) jika rata-rata pengamatan warna daunnya berada di skala tiga atau dibawahnya, atau (pada BWD berskala 6) berada di skala empat atau lebih rendah, maka tanaman padi perlu diberi hara N secepatnya karena hal tersebut mengindikasikan kekurangan hara N. Namun jika diatasnya, tidak diperlukan penambahan hara N karena tanaman padi masih dapat memproleh hara N dari dalam tanah.
- Pengamatan menggunakan BWD dapat dilakukan sejak tanaman padi berumur 14 HST sampai 63 HST (fase berbunnga) setiap tujuh hari sekali.
- Jika terjadi defisiensi hara N, dosis Urea yang ditambahkan adalah 70 kg Urea/ha.
Itulah informasi dalam penggunaan BWD untuk tanaman padi. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat ya sobat PTD!
Baca juga: Peran Lumbung Padi Dalam Menjaga Ketahanan Pangan Daerah
Sumber: Pertanianku.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di .