Startup Sosial Petani Indonesia
Banyak sekali yang beranggapan bahwa masyarakat yang tinggal diperkotaan tidak dapat melakukan kegiatan berkebun. Padahal berkebun sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan bahkan setidaknya memiliki manfaat ekonomis dan manfaat lingkungan. Apalagi dimasa pandemi saat ini, sangat membosankan tinggal dirumah dengan aktivitas yang begitu begitu saja. Nah, untuk membantu dalam menghilangkan rasa bosan selama pandemi dan membantah bahwa masyarakat di kota tidak dapat melakukan kegiatan berkebun maka artikel ini akan membahas dan mengenalkan istilah Urban Farming.
Apa itu Urban Farming?
Sumber: data:image/jpeg
Urban Farming mampu menyadarkan kita betapa pentingnya kita memahami cara berkebun karena jika suatu saat terjadi situasi darurat kita dapat mengantisipasinya. Kita dapat dengan mudah memperoleh sayur dan buah-buahan dengan lebih mudah. Urban Farming artinya kita memanfaatkan ruang terbuka menjadi seperti lahan hijau yang produktif. Sejak maraknya pandemi, kegiatan bertani ini semakin banyak digeluti para msayarakat. Selain mampu membantu mempertahankan kebutuhan pangan juga dapat menghilangkan bosan dan membantu merilekskan pikiran.
Cara Memulai Urban Farming
Untuk memulai urban farming tidak perlu mencari lahan yang luas. Karena pada konsepnya urban farming hanya memanfaatkan lahan sempit seperti belakang rumah atau bahkan juga ada yg memanfaatkan genteng rumah. Ikuti langkah berikut jika ingin memulai melakukan Urban Farming.
1. Cari lahan yang sesuai atau yang menurut anda paling tepat.
2. Membeli pupuk kandang. Tiidak perlu khawatir akan menghabiskan banyak uang, karena pupuk kandang termasuk pupuk yang harganya masih terjangkau. Anda dapat membeli dengan kemasan bungkus yang harganya sekitar 11 ribu.
3. Kumpulkan sampah organik rumah tangga. Smapah oragnik seperti kulit buah, dedaunan, telur dapat meningkatkan kesuburan tanah.
4. Pilih tanaman yang akna anda tanam. Untuk pemula mungkin anda boleh mencoba menanam terong atau cabai karena hanya perlu menaburkan bijinya di tanah yang sudah disiapkan tadi.
5. Pilih media tanaman yang menurut anda cocok. Anda dapat membuat kotak tanaman atau apapun yang dapat membantu pertumbuhan sayur.
Selain terong dan cabai anda juga dapat mencoba sayuran hijau seperti sawi, seledri atau tanaman herbal seperti jahe, sereh bahkan umbi umbian seperti ketela dan talas. Selain sayuran anda juga dapat menanam buah-buahan seperti anggur, strawberry, dan melon.
Metode dalam bercocok tanam Urban Faming.
Ada 3 metode yang paling sering digunakan untuk melakukan kegiatan Urban farming ini.
1. Metode Vertikultur
Yaitu memanfaatkan botol atau paralon sebagai media untuk menanam. Kemudian disusun secara vertikal. Ini cocok digunakan pada lahan yang cukup sempit. Contoh tanaman yang dapat ditanam dengan metode ini adalah: bayam, seledri, strawberry.
Sumber: https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2018/02/Kendala-Bertanam-Sistem-Vertikultur-dan-Cara-Penanganannya.jpg
2. Metode Hidroponik
Metode ini cocok untuk tanamn herbal dan selada dimana kita hanya perlu memanfaatkan air tanpa tanah.
Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcSyen3Y6Z4jcY9w0P4ssvEZaz7sOLvil_24fg&usqp=CAU
3. Wall Gardening
Seperti namanya, metode ini memanfaatkan dinding sebagi media berkebun. Cara bercocok tanam menggunakan metode ini mirip dengan menggunakan metode vertikultur. Tanaman yang cocok ditanam menggunakan metode ini adalah cabai, tomat, umbi-umbian bahkan tanaman hias.
Manfaat Urban Farming
1. Manfaat Ekonomis
Tentu saja ini sangat membantu dari segi ekonomi. Kerena kita dapat memperoleh bahan pangan dari hasil kebun sendiri. Tidak perlu membeli dari pasar atau super market.
2. Manfaat kesehatan
Ketika kita melakukan urban farming artinya kita bisa memantau apa yang kita tanam. Sehingga kita dapat menjamin kualitas dari hasil kebun kita. Kita dapat aman mengonsumsi hasil kebun tanpa takut ada pestisida yang tidak baik bagi kesehatan.
3. Manfaat bagi lingkunga
Tentu saja dengan melakukan urban faming, kita dapat mengurangi pulosi lingkungan, dan meningkatkan keasrian lingkungan. Dan juga yang tidak kalah penting kita dapat mengurangi sampah rumah tangga karena sudah diolah menjadi pupuk organik.
Urban farming ini sangat cocok dilakukan masyarakat Indonesia. Banyak sekali manfaat yang akan diberikan. Tidak hanyak rumah tangga, bahkan anak kost juga bisa mencoba urban farming ini. Belajar berkebun sejak dini.
Baca Juga: Pentingnya menggunakan IoT di Bidang Pertanian Saat Pandemi
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di
References:
https://www.solopos.com/ingin-memulai-urban-farming-perhatikan-4-hal-ini-1058647