Startup Sosial Petani Indonesia
Mau tau informasi mengenai generasi millenial di sektor pertanian? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi menganai hal tersebut. Simak ulasannya!
Minimnya Generasi Penerus Sektor Pertanian
Generasi Millenial Sektor Pertanian

Baca juga: Opini : Dilema Kuliah Pertanian Bagi Generasi Muda
Data Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga petani turun 20 persen. Dari 79,5 juta menjadi 63,6 juta, elain itu kondisi 61 persen petani berusia lebih dari 45 tahun.
Dilihat dari data tersebut dapat diartikan bahwa jumlah petani usia produktif terus menurun dari tahun ke tahun dan minat generasi milenial terjun ke sektor pertanian juga minim.
Hal ini dikarenakan image petani yang kotor, panas-panasan di lahan dan tidak ada penghasilan yang tetap ketika berusaha di sektor pertanian sehingga untuk masa depan pekerjaan di sektor pertanian ini tidak menjanjikan.
Ini merupakan salah satu persoalan di bidang pertanian karna tidak mudah menarik generasi muda untuk terjun langsung ke bidang pertanian.
Bahkan para mahasiswa lulusan pertanian juga tidak sepenuhnya kembali ke desa-desa untuk mengembangkan ilmu pertaniannya kepada petani dan mereka lebih berminat pada industri dan perdagangan.
Teknologi pertanian juga menjadi terhambat akibat banyak SDM yang tidak perduli dengan ketertinggalan negara Indonesia di bidang pertanian.
Dibandingkan negara lain yang sudah maju mengembangkan alat dan mesin modern untuk mempermudahkan budidaya petani.
Penyebab Minimnya Minat Generasi Millenial

Baca juga: Hai Generasi Muda, Berani Jadi Petani?
Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudistira, menyebut teknologi pertanian di Indonesia masih tertinggal di era digitalisasi.
Sebab, kesadaran teknologi di kalangan petani masih rendah. Rendahnya tingkat pendidikan dan minimnya pelatihan penggunaan teknologi modern merupakan faktor utama sektor pertanian masih bersifat tradisional.
Dengan melihat pristiwa ini maka diperlukan kerjasama kerjasama bidang pertanian dengan sektor swasta terkait penggunaan teknologi yang tepat guna sehingga petani di Indonesia tidak lagi tertindas dan akan lebih sejahtera.
Pemerintah juga diharapkan lebih peduli untuk tetap memperhatikan bantuan kepada petani sehingga para generasi millenial lebih terbuka untuk dapat mengembangkan ketertinggalan di bidang sektor pertanian ini.
Namun, pemerintah tak tinggal diam, dengan adanya program Geratieks adalah gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas Mentan Syahrul.
Untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian dengan cara yang tidak biasa.
Dengan adanya gerakan ini maka diharapkan para generasi terpancing untuk masuk ke bidang pertanian karna upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menguatkan aktivitas produksi (on farm) maupun aktivitas pasca produksi (off farm).
Terus dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya dengan mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat.
Itulah informasi mengenai minimnya minat generasi millenial pada sektor pertanian. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!
Baca juga: Jambore Nasional 2019, Ajakan Pemuda Tani Indonesia Bagi Petani Muda
Sumber: Detik.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini