Jenis-Jenis Kelapa Sawit yang Perlu Diketahui

Masyarakat awam mungkin hanya mengenal satu jenis kelapa sawit. Sebenarnya, ada beberapa jenis kelapa sawit yang perlu diketahui. Pada umumnya, kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari 2 tipe yaitu Elaeis Guineensis dan Elaeis Oleifera. Elaeis Guineensis adalah tipe yang paling banyak dibudidayakan masyarakat.

Kedua jenis tanaman ini memiliki keunggulannya masing-masing. E. Guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi, sementara E. Oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. Itulah sebabnya banyak orang menyilangkan kedua jenis ini untuk mendapatkan tanaman sawit yang produksinya tinggi dan mudah dipanen. Saat ini, E. Oleifera mulai dibudidayakan untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik.

Selain itu, berdasarkan ketebalan cangkang, kelapa sawit terbagi atas:

Dura

Buah dari sawit jenis ini memiliki cangkang tebal, sehingga sering dianggap bisa memperpendek umur mesin pengolah. Biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%.

Ciri-ciri dura adalah tebal cangkangnya sekitar 2-8mm, bagian luar cangkang tidak terdapat lingkaran serabut, daging buahnya cenderung tipis, tetapi daging bijinya besar dengan kandungan minyak yang rendah.

Sawit dura banyak digunakan sebagai induk betina dalam program pemuliaan.

Baca juga: Mengintip Target Kerja Pemerintah Dalam Peremajaan Kelapa Sawit

Pisifera

Buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis. Bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah.

Secara umum, pisifera memiliki cangkang yang sangat tipis bahkan hampir tidak ada, daging buahnya lebih tebal daripada sawit jenis dura, daging biji yang sangat tipis, dan tidak bisa diperbanyak tanpa disilangkan dengan jenis lain.

Psifera tidak bisa digunakan sebagai bahan untuk tanaman komersial, namun bisa digunakan sebagai induk jantan.

Baca: 6 Langkah Kementan Dorong Peremajaan Kelapa Sawit

Tenera

Sawit tenera merupakan hasil persilangan dari induk dura dan jantan pisifera. Jenis ini dianggap sebagai bibit unggul karena melengkapi kekurangan masing-masing induk. Cangkang buahnya tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buah mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya bisa mencapai 28%.

Ciri-ciri tenera yaitu cangkang yang tipis (sekitar 0.5 mm – 4 mm) terdapat lingkaran serabut di sekeliling tempurung, daging buah yang sangat tebal, tandan buah lebih banyak, dan ukuran buahnya yang cenderung lebih kecil.

Jenis inilah paling banyak ditanam dalam perkebunan dengan skala besar.


Kelapa sawit memiliki karakteristik sesuai dengan originnya. Persilangan antara dura (D) dan pisifera (P) akan menghasilkan tanaman komersial seperti tenera (T atau DP). Karakteristik tenera merupakan rekombinasi lagi antara sifat-sifat dura dan pisifera. Tetua dura yang digunakan sebagai materi dasar persilangan, sebagian besarnya berasal dari Dura Deli, sementara tetua pisifera berasal dari berbagai origin.

Baca: 10 Manfaat Kelapa Sawit


Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.