Startup Sosial Petani Indonesia
Pemerintah memperkirakan permintaan kopi dalam negeri oleh dunia industri akan melonjak dalam beberapa tahun mendatang. Hal itu juga disampaikan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia.
Organisasi eksportir ini menyebutkan jika industri pengolahan atau pabrik kopi dan kafe-kafe semakin banyak di tanah air. Kebutuhan saat ini sudah mencapai sekitar 5 – 6% dari total konsumsi nasional atau sekitar 300 ton per tahun.
Kalangan eksportir memperkirakan tingkat pertumbuhan permintaan akan semakin pesat. Dari total produksi kopi Indonesia, sekitar 67% diekspor, sedangkan sisanya 33% untuk konsumsi pasar dalam negeri.
Penyebab Konsumsi Naik
Secara historis, masyarakat Indonesia mulai mengenal cita rasa kopi sudah sejak tahun 1900-an di masa penjajahan Belanda. Saat itu, penjajah Belanda mempunyai perkebunan-perkebunan kopi. Hasil panen dengan kualitas terbaik mereka ekspor. Sedangkan yang buruk, dikonsumsi sendiri dan untuk kalangan buruh perkebunan kopi, serta masyakarat umum.
Dari sini, timbul kebiasaan minum kopi di antara buruh kopi dan masyarakat umum. Kebiasaan minum kopi itu terus berlanjut secara turun temurun hingga semakin luas masyarakat Indonesia yang merasakan enaknya kopi.
Seiring perubahan jaman, tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat dan terjadi pula pergeseran/perubahan gaya hidup, terutama di kalangan generasi muda dari kelas ekonomi menengah.
Baca: Fakta! Kebun Kopi Indonesia Terluas, di atas Brazil dan Vietnam
Dunia industri pengolahan kopi juga berkembang hingga akhirnya terciptalah varian produk kopi, yang semula hanya berupa bubuk, kemudian muncul kopi instan yang lebih banyak disukai oleh generasi muda.
Dengan semakin banyak peminat, kalangan dunia usaha semakin inovatif dalam memanjakan selera lidah anak muda penggemar cita rasa kopi.
Industri kreatif bisa menyulap kopi sebagai bahan baku dari aneka jenis makanan dan minuman olahan, bahkan kosmetik. Contohnya, untuk minuman, ada yang mencoba membuat syrup kopi atau yoghurt kopi. Mungkin juga anda sudah pernah merasakan nikmatnya permen kopi dan selai kopi serta produk makanan/minuman lain yang mengandung cita rasa kopi.
Jenis – Jenis Kopi Lokal Populer di Internasional
Sebagai negara empat besar penghasil kopi terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Columbia, Indonesia memiliki sedikitnya 16 jenis kopi local yang sudah diakui oleh internasional.
Bukan tidak mungkin akan terus bertambah mengingat upaya promosi terus dilakukan. Ditambah pula, upaya menggenjot produksi dalam negeri, dengan memperluas atau membuka areal-areal perkebunan baru, juga terus dilakukan. Kopi lokal Indonesia yang sudah mendapat pengakuan dunia itu adalah:
Jenis Robusta
- Kopi Robusta Temanggung
- Kopi Robusta Empat Lawang
- Kopi Robusta Semendo asal Sumatera Selatan
- Robusta Lampung
Jenis Arabika
- Arabika Kintamani Bali
- Kopi Arabika Gayo
- Sumatera Arabika Simalungun Utara
- Arabika Java Preanger
- Java Arabika Sindoro-Sumbing
- kopi Arabika Kalosi Enrekang
- Arabika Flores Bajawa
- Kopi Arabika Sumatera Mandhailing
- Arabika Ijen Raung
- Arabika Toraja,
Jenis Liberika
- Liberika Tungkal Jambi
- Kopi Liberika Rangsang Meranti
Sebagai gambaran, Kopi Arabica Gayo sangat digemari dunia internasional karena beberapa alasan berikut. Kopi Gayo merupakan salah satu kopi lokal asal dataran tinggi Gayo di daerah Aceh Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam.
Baca: Produksi Kopi Turun dalam 5 Tahun Terakhir, Apa yang Harus Dilakukan?
Dunia internasional menilai kopi ini punya cita rasa khas yang berbeda dengan kopi arabica dari daerah lain. Kekhasan itu adalah rendah asam dan kepahitan yang kuat. Karena keunikan dan cita rasanya ini, Kopi Gayo sampai mendapat anugerah Fair Trade Certified dari dunia internasional.
Negara-negara pengimpor kopi lokal kita yang satu ini seperti Amerika Serikat, sejumlah negara Eropa dan negara-negara di kawasan Asia. Menurut Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, belum semua permintaan dunia terhadap kopi Arabica Indonesia terpenuhi karena produksi terbatas.
Pemerintah Terus Genjot Produksi Kopi Lokal
Pemerintah mengatakan saat ini sedikitnya ada hampir 500 unit usaha pengolah kopi yang tersebar di 13 sentra industri kecil menengah.
Beberapa provinsi sentra industri kopi itu di antaranya Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Aceh, Sulawesi Selatan dan Bali serta Sulawesi Selatan. Kemudian Jambi, Lampung dan Bengkulu juga termasuk sentra industri pengolahan copy.
Meningkatnya industri kopi olahan dalam negeri membawa angin segar kepada para entrepreneur muda untuk memanfaatkan peluang ini. Industri kopi olahan dan turunannya merupakan peluang usaha yang sangat besar dan menjanjikan.
Baca: Mau Jadi Barista? Berikut 6 Caranya
Di sisi lain, pemerintah akan semakin terdorong untuk terus berupaya meningkatkan produksi kopi nasional yang cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah memang tengah menggalakkan industri kopi dengan memberikan beberapa fasilitas kepada petani yang berminat. Misalnya bibit tanaman kopi dan pupuk gratis.
Penulis Fuad Bakhtiar
Sumber referensi:
- halloyahya.com/jenis-jenis-kopi
- ekonomi.kompas.com/read/2018/04/26/225200726/ini-strategi-pemerintah-tingkatkan-produksi-kopi-dalam-negeri
- industri.kontan.co.id/news/produksi-kopi-diproyeksi-akan-mencapai-720000-ton-tahun-ini
- ekonomi.kompas.com/read/2018/02/15/154429626/produksi-kopi-indonesia-turun-menurut-bps-karena-faktor-cuaca
- ekonomi.kompas.com/read/2017/07/18/190101926/kementan-akan-genjot-produksi-kopi-arabika
- www.kemenperin.go.id/artikel/14409/Genjot-Produksi-Kopi,-Pemerintah-Kucurkan-Rp-1,5-Triliun
- industri.kontan.co.id/news/produksi-kopi-2018-diperkirakan-mencapai-12-juta-karung
- bisnis.tempo.co/read/895918/pemerintah-targetkan-produksi-kopi-indonesia-nomor-dua-di-dunia
- www.gatra.com/rubrik/liputan-khusus/315378-strategi-mendongkrak-produksi-kopi
Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di