Startup Sosial Petani Indonesia
Produksi Kopi Turun dalam 5 Tahun Terakhir
Perkiraan jumlah produksi kopi nasional 2018 masih simpang siur. Badan Pusat Statistik BPS memperkirakan produksi kopi tahun ini menurun. BPS mencatat nilai ekspor kopi akhir 2017 hingga awal 2018 menurun karena dampak curah hujan yang sangat tinggi di dalam negeri.
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia punya perkiraan berbeda. Produksi tahun ini bisa lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya karena pengaruh dampak el nino 2015 mulai hilang. Asosiasi memperkirakan hasil perkebunan kopi tahun ini secara keseluruhan bisa mencapai 750 ribu ton, lebih baik ketimbang 2017 yang hanya mencapai 637 ribu ton lebih.
Permintaan Naik, Produksi Turun
Perusahaan Media dan Riset Berita Ekonomi dan Bisnis KATADATA menyebutkan jika permintaan kopi naik, tapi produksi stagnan dalam beberapa tahun terakhir.
Kenaikan permintaan terutama di dalam negeri. Organisasi Kopi Internasional menyatakan konsumsi kopi Indonesia 2016 sudah naik hingga 170% lebih atau 276 metrik ton.
Padahal pada 2000 konsumsi nasional baru 100 metrik ton lebih. Sementara produksi naik turun dalam beberapa tahun terakhir:
- Tahun 2015: 639.412 ton
- Tahun 2016: 639.305 ton
- Tahun 2017: 637.539 ton
Statistik Produksi Kopi 12 Tahun Terakhir
Di Indonesia, 96% perkebunan kopi milik rakyat. Sisanya adalah perkebunan milik negara dan swasta masing-masing 2%.
Jika melihat laporan statistik produksi kopi dari Kementerian Pertanian 2006 – 2017, terlihat bahwa total produksi kopi pertahunnya stagnan.
- Produksi 2006 total sebesar = 682.158 ton
- Produksi 2007 total sebesar = 676.476 ton
- Produksi 2008 total sebesar = 698.016 ton
- Produksi 2009 total sebesar = 682.690 ton
- Produksi 2010 total sebesar = 686.921 ton
- Produksi 2011 total sebesar = 638.646 ton
- Produksi 2012 total sebesar = 691.163 ton
- Produksi 2013 total sebesar = 675.881 ton
- Produksi 2014 total sebesar = 643.857 ton
- Produksi 2015 total sebesar = 639.412 ton
- Produksi 2016 total sebesar = 639.305 ton
- Produksi 2017 total sebesar = 637.539 ton
Dari data di atas, produksi tertinggi dalam 12 tahun terakhir terjadi pada 2012 dengan total produksi 691.163 ton. Selain itu, produksi naik dan turun setiap tahunnya.
Baca: Fakta! Kebun Kopi Indonesia Terluas, di atas Brazil dan Vietnam
Strategi Menggenjot Produksi Kopi Nasional
Menyikapi kondisi itu, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri dan dunia.
Pemerintah menyiapkan anggaran sedikitnya 1.5 triliun rupiah untuk 5 tahun ke depan. Beberapa strategi meningkatkan produksi kopi itu seperti;
- Kurikulum Nasional Budidaya Kopi Arabika
Pemerintah bekerjasama dengan SCOPI (Sustainable Coffee Platform Indonesia) sudah meluncurkan kurikulum nasional dan panduan pelatihan budidaya kopi arabika secara berkelanjutan dan penanganan pasca panen.
Proses pembuatan kurikulum ini melibatkan para pemangku kebijakan sektor kopi, para eksportir kopi, pemerintah dan rekanan pemerintah. Kurikulum ini merupakan upaya untuk meningkatkan keahlian petani kopi dalam berbudidaya.
Selain kurikulum tersebut, pemerintah juga berencana mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kopi. Rencananya akan dimulai tahun ajaran 2018. Sebelum ada SMK ini, sudah ada beberapa SMK yang membuat kurikulum pendidikan tentang kopi.
Materinya tentang cara penanaman hingga penanganan hasil panennya. Jika pelaksanaan di lapangan berhasil, produksi kopi dalam 2 – 5 tahun mendatang bisa meningkat hingga 2 kali lipat.
Kali ini, pemerintah memberi perhatian lebih terhadap pengembangan jenis arabika karena harga di pasar internasional 2 kali lebih mahal. Jadi ini akan lebih menguntungkan petani Indonesia jika produksi kopi arabika meningkat.
Baca: Mau Jadi Barista? Berikut 6 Caranya
Data yang ada menyebutkan jika populasi tanaman kopi arabika hanya sekitar 10% dan sisanya robusta sekitar 90%. Meski populasi kopi arabika sedikit, tapi varian yang ada merupakan yang terbanyak di dunia, yakni ada 100 varian jenis. Varian jenis-jenis kopi arabika Indonesia sudah dikenal sejak 1699.
- Peremajaan atau Replanting
Terutama perkebunan kopi rakyat, banyak pohonnya yang berusia tua sehingga tidak produktif. Karena itu perlu peremajaan. Salah satu tekniknya dengan teknologi sambung pucuk.
Tanaman lama yang sudah tua, dipotong batang atau dahannya dan disambung dengan tanaman varietas unggul. Dengan cara ini, tanaman bisa cepat berproduksi dengan kualitas yang lebih baik.
- Memperluas/Membuka Kebun Kopi
Sudah beberapa tahun terakhir sejumlah daerah sudah memperluas kebun-kebun kopi yang ada. Beberapa daerah membuka perkebunan-perkebunan baru. Salah satunya adalah Kabupaten Bandung yang mempunyai banyak dataran tinggi.
Tidak heran jika kebanyakan kopi yang ada di Kabupaten Bandung berjenis arabika, kopi yang sangat diminati dunia.
Karena kopi yang berharga 2 kali lebih mahal ketimbang jenis robusta ini memang cocoknya di dataran tinggi. Selain Kabupaten Bandung, Kabupaten Banyuwangi sebagai kabupaten penghasil kopi terbesar di tanah air juga terus memperluas areal-areal perkebunan kopinya.
Baca lagi: 1001 Peluang Usaha Petani Muda
Beberapa daerah dipersiapkan sebagai daerah sentra penghasil kopi, seperti Kumbang di Jawa Tengah dan Tapanuli, Sumatera Utara.
- Pemberian Bibit Kopi dan Pupuk Gratis
Demi mengejar target sebagai produsen kopi terbesar kedua di dunia, Pemerintah membagikan jutaan bibit kopi dan pupuk gratis.
Sasaran program ini, terutama adalah daerah-daerah sentra penghasil kopi terbesar, seperti Aceh, Bengkulu dan Sulawesi. DI luar ketiga provinsi tersebut, Jawa Barat juga berinisiatif membagikan 5 jutaan bibit kopi gratis untuk para petani demi meningkatkan hasil produksi kopinya.
10 Negara Tujuan Ekspor Kopi Nasional
- Amerika Serikat 67.300 ton
- Jerman 42.600 ton
- Malaysia 39.000 ton
- Italia 35.800 ton
- Jepang 35.400 ton
- Rusia 24.200 ton
- Mesir 21.100 ton
- Inggris 18.400 ton
- Belgia 12.200 ton
- Kanada 4.300 ton
Posisi terakhir Indonesia adalah produsen kopi terbesar ke-4 dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolumbia. Total luas kebun kopi mencapai 1.2 juta hektar dengan kapasitas produksi rata-rata 707 kg/hektar.
Pada 2016 volume ekspor mencapai 540 ribu ton dengan nilai USD 1.197,7 juta. Namun turun di 2017 menjadi 350 ribu ton. Penurunan itu, selain karena dampak el nino, juga karena naiknya permintaan dalam negeri.
Penulis Fuad Bakhtiar
Sumber:
- www.agrofarm.co.id/2017-produksi-kopi-diperkirakan-turun/
- ekonomi.kompas.com/read/2016/04/08/190000026/Ekspor.Kopi.Indonesia.Terus.Berpeluang.Meningkat
- databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/12/05/inilah-10-negara-tujuan-utama-ekspor-kopi-indonesia
- ekonomi.kompas.com/read/2017/07/18/190101926/kementan-akan-genjot-produksi-kopi-arabika
- ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/statistik/2017/Kopi-2015-2017.pdf
- ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/statistik/2015/KOPI%202013%20-2015.pdf
- https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/15/154429626/produksi-kopi-indonesia-turun-menurut-bps-karena-faktor-cuaca
- infokepahiang.com/2017/08/12/tingkatkan-produksi-melalui-peremajaan-tanaman-kopi/
- nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/10/16/oxwi88396-35-juta-benih-gratis-disalurkan-hingga-desember
- katadata.co.id/berita/2017/08/24/konsumsi-kopi-naik-tajam-produksinya-stagnan
- ekonomi.kompas.com/read/2018/04/26/225200726/ini-strategi-pemerintah-tingkatkan-produksi-kopi-dalam-negeri
- industri.kontan.co.id/news/produksi-kopi-diproyeksi-akan-mencapai-720000-ton-tahun-ini
Sudah download aplikasi Pak Tani Digital? Klik di