Mengenal Hama dan Penyakit Ikan Nila

Apa saja hama dan penyakit ikan nila yang biasanya dijumpai? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasinya!

Hama dan Penyakit Ikan Nila

Dalam melakukan budidaya ikan nila jarang sekali ditemukan banyak wabah yang besar, paling hanya serangan lokal. Tetapi Anda perlu berhati-hati akan hama dan penyakit yang menyerang ikan ini.

Biasanya serangan hama serta penyakit datang pada masa pembenihan ikan, mulai dari penetasan sampai pendederan. Penyakit yang menyerang ikan nila dapat ditularkan melalui air, udara, kontak langsung ikan, serta lingkungan yang tidak baik.

Ikan Nila

Untuk mencegahnya, Anda perlu mengenali hama serta penyakit yang menyerang ikan nila, seperti berikut ini,

Hama Ikan Nila

Jenis hama yang menyerang ikan nila hampir sama dengan hama pada ikan tawar lainnya. Berikut ini merupakan beberapa hama yang menyerang ikan nila dan memiliki efek mematikan,

  1. Notonecta

Notonecta merupakan jenis hama yang  menyerang beberapa benih ikan masih kecil, sehingga untuk mencegahnya pun cukup sulit. Hama ini disebut bebeasan oleh warga Jawa barat. Bentuk dari hama ini seperti beras, karena memiliki beberapa bintik putih kecil.

Jika jumlah hama sudah sangat banyak, Anda bisa mengatasinya dengan menyiramkan kolam menggunakan minyak tanah. Minyak tanah yang dibutuhkan untuk kolam seluas 1000 m2 berjumlah sekitar 5 liter. Pasalnya cara ini terbilang efektif mengurangi populasi hama notonecta.

Baca juga : Ikuti 4 Langkah Ini untuk Ternak Ikan Nila Merah

  1. Larva Cybister

Jenis hama yang menyerang ikan nila satu ini lebih mematikan dibandingkan dengan hama notonecta. Larva cybister biasa disebut ucrit. Ciri dari hama ini yaitu berwarna hijau, bergerak cepat, terdapat taring pada bagian depan serta terdapat sengatan pada bagian belakang.

Ucrit sangat suka pada kolom yang mengandung banyak material organik. Biasanya hama ini menyerang benih ikan, untuk mengatasinya Anda bisa membersihkan kolam dengan rajin dari sampah organik serta gulma. Ketika dewasa hama akan bermetamorfosis jadi kumbang.

Penyakit Ikan Nila

Pada umumnya, penyakit ikan nila dibagi menjadi dua tipe yaitu penyakit infeksi (menular) serta penyakit non infeksi. Untuk mengetahui lebih jelas, berikut ini merupakan penyakit ikan nila jenis infeksi yang sering ditemui diantaranya adalah,

  1. Trichodina sp.

Mikroorganisme yang satu ini merupakan parasit yang menyerang ikan tawar maupun laut, yaitu pada bagian sirip, kulit, serta insang ikan. Untuk mencegah parasit ini yaitu dengan memasangkan filter air pada pengairan kolam, serta menjaga sanitasi kolam. Sedangkan untuk mengatasinya yaitu dengan cara merendam ikan saat sakit menggunakan 500-1000 mg per liter larutan garam hingga 24 jam.

  1. Saprolegniasis

Saprolegniasis merupakan penyakit dari sejenis jamur. Penyakit ini biasanya menyerang bagian organ luar, baik benih, telur, serta larva ikan. Penyakit ini berbentuk seperti benang halus yang berwarna putih maupun putih kecoklatan.

Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan perendaman telur maupun ikan yang terkena penyakit ini dalam 1 mg per liter larutan malachite hingga 1 jam. Atau menggunakan NaCl sebanyak 5 gram per liter hingga 15 menit.

Baca juga : Ternak Ikan Nila Menjadi Mudah dengan 5 Tahap Ini

  1. Epistylis spp

Jenis parasit ini biasanya menyerang organ luar seperti sirip, insang, serta kulit ikan. Ciri-ciri ikan terkena penyakit ini yaitu insang berwarna merah kecoklatan, pertumbuhan terhambat, sulit bernapas, serta gerakannya lambat.

Penyakit menular terjadi ketika ikan yang sakit berkontak langsung dengan ikan lainnya. Untuk mencegahnya, Anda perlu mengurangi persebaran ikan. Sedangkan untuk mengobatinya yaitu dengan merendam ikan di larutan formalin sebanyak 200 mg per liter hingga 40 menit.

  1. Bercak Merah

Bercak merah merupakan penyakit ikan yang disebabkan bakteri aeromonas serta Pseudomonas. Penyakit ini menyerang organ dalam atau luar ikan, dengan gejala pendarahan di tubuh yang terserang, perut membusung, sisik terkelupas, ikan menjadi lemah, serta sering hadir di permukaan kolam.

Untuk mengobatinya yaitu dengan menyuntiknya menggunakan tetramysin sebanyak 0,05 Ml untuk 100 gr bobot ikan. Anda juga bisa mencampurkan pakan menggunakan oxytetracylin 50 mg per kg pakan.

Kualitas air yang tidak baik, akan menghambat pertumbuhan ikan. Sehingga, Anda perlu memperhatikan kualitas air serta saluran kolam agar tetap bersih dan terjaga.

Pemberian pakan mesti tepat waktu dan sesuai dengan takaran. Karena jika pakan tersisa, dapat mengendap di kolam dan menurunkan kualitas air.

Ikan keracunan, yang diakibatkan pada pemberian makanan kadaluarsa. Keracunan juga bisa diakibatkan dari kolam yang terdapat senyawa beracun seperti H2S, maupun polutan yang berbahaya.

Penanganan ikan harus dilakukan secara hati-hati, seperti ketika penebaran ikan, pemindahan kolam, agar ikan tidak terserang penyakit.

Baca juga : (Video) Ini Dia SGDB, Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis yang Sederhana

Genetis ikan mempengaruhi pertumbuhan ikan mulai dari bentuk tubuh hingga kesehatannya.

Itulah beberapa hal mengenai hama dan penyakit yang menyerang ikan nila. Budidaya ikan nila perlu dilakukan dengan baik dan perawatan yang sesuai. Karena, pengobatan hama beserta penyakit ini cukup menyita tenaga dan materi.

Baca juga : Panduan Mudah Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal

Referensi : alamtani.com


Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.