Startup Sosial Petani Indonesia
Menanam komoditi merupakan hal yang paling penting dilakukan sebagai petani. Namun tahukah Kamu bahwa untuk menjadi petani, kita tidak boleh hanya bermodalkan ilmu ‘kulit’ atau ilmu yang pas-pasan dalam menanam komoditi? Ya,benar! Tentu kita harus bermodalkan pengetahuan dan edukasi yang cukup termasuk mengetahui betapa pentingnya sistem pola menanam bagi petani.
Nah pentingnya edukasi sistem pola tanam bagi petani ini bisa menjadi kunci sukses kita dalam bertani loh karena dengan mengetahui pola tanam, kita bisa menentukan strategi yang akan kita gunakan dalam menanam komoditi pertanian. Penasaran? Yuk dilihat ulasannya ya.
Baca Juga : Ingin Menanam Tanaman Salak yang Cepat Berbuah? Ketahui Tips Ini
Pola Sistem Monokultur dan Polikultur
Semua sistem pola penanaman yang dilakukan petani selalu membuahkan hasil yang maksimal. Namun, bila dilihat dari pola proses penanaman yang dilakukan petani, ada dua buah pilihan, monokultur dan polikultur.
Monokultur banyak dilakukan di berbagai kalangan petani di pedesaan maupun di pinggiran kota. Monokultur adalah sistem memilih satu jenis yang ditanam di sebuah lahan. Dengan teknik ini banyak hal positif yang bisa dirasakan yaitu pemerataan panen dalam satu waktu/serentak, proses pemeliharaan perawatannya yang terbilang mudah karena tidak ada persaingan unsur hara di dalam tanah khususnya bagi tanam yang sedang di garap.
Ilustrasi 1 : Menanam Secara Monokultur
Berbeda halnya dengan sistem polikultur, ternyata polikultur merupakan sistem tanam yang pengolahan tanahnya ditanami beragam varian tanaman atau ditanami lebih dari satu jenis komoditi. sistem ini juga banyak dilakukan tetapi lebih dominan dilakukan di tanah yang memiliki luas tak terhingga seperti milik pemerintah yang pengelolaannya pun beragam. Untuk pemanenannya pun beragam sehingga saling menutupi dan saling melengkapi kekurangan dan kelebihan stok pangan.
Sistem Pola Tanam disesuaikan dengan letak geografis Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi peluang bercocok tanam yang sangat besar didukung dengan letak geografis yang tepat untuk bertanam karena memiliki 2 musim yaitu tropis dan musim penghujan. Saat musim tropis, ternyata cukup baik bila petani memulai untuk merancang beragam proses menanam berdasarkan musim yang dialami seperti tomat, jagung, terung, ubi jalar, dan sebagainya.
Ilustrasi 2 : Di kala musim penghujan
Saat keadaan cuaca yang tidak menentu, kita harus sangatlah selektif memikirkan pola sistem penanaman karena jika musim penghujan telah datang jangan sampai lahan lahan persawahan tersapu oleh terjangan hujan serta banjir. Berdasarkan letak geografis sangat tepat sekali hasil yang bisa didapatkan dari menanam , padi, ubi dengan skala waktu yang tidak terlalu lama kurang lebih 3 bulan.
Baca Juga Ketahui Strategi Pengendalian OPT Sayuran di Musim Penghujan
Pola sistem tanam juga sangat mempengaruhi perawatan lahan
Selain itu, ternyata letak geografis juga sangat mempengaruhi loh. Berdasarkan tingkat struktur tanah yang tepat padi adalah satu satunya hasil yang sangat di banyak dipelopori di Indonesia tetapi tidak hanya padi, untuk di pelosok daerah pedalaman, ubi juga masih banyak dijumpai juga loh.
Penanaman ubi dengan jangka waktu proses pembibitan penanaman hingga terjadi proses panen pola sistem yang dilakukan harus diseimbangkan dengan perawatan beberapa Usaha yang sedang digarap petani.
Ilustrasi 3 : Merawat Tanaman
Untuk pola monokultur perawatanya cukup mudah. Karena tidak harus menyediakan beberapa pupuk dengan berbagai variasi. Hal ini karena kandungan unsur yang ada di dalam tanah sama jadi tidak ada ketimpangan unsur hara. Lain halnya dengan polikultur perawatan yang lebih 2x lipat tetapi untuk hasil panen jauh lebih menguntungkan untuk petani. Untuk Itu ada baiknya edukasi mengenai pola tanam harus bisa dikuasai dengan baik sebagai upaya meningkatkan hasil produk petani.
Penulis: Rina Romadona
Sudah download aplikasi Pak Tani Digital belum? Silahkan klik di .