Pentingnya Perdagangan Dalam Pencegahan Resesi

Berikut informasi dari Pak Tani Digital mengenai pentingnya perdagangan saat pandemi

Sektor Perdagangan

Data Ekspor

ekspor
pixabay.com

Baca juga: Potensi Daerah Membangkitkan Keterpurukan Ekonomi

Disaat perekonomian seluruh dunia terpuruk, pemerintah tidak tinggal diam untuk terus mempertahankan perekonomian Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah sangat serius mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020.

Hal itu dilakukan agar Indoensia tidak masuk jurang resesi. Mengingat pertumbuhan ekonomi di kuartal II minus 5,32 persen.

Pandemi Covid-19 memaksa banyak negara di dunia untuk menyesuaikan berbagai kebijakan salah satunya adalah kebijakan pada perdagangan.

Di Indonesia, kebijakan perdagangan yang lebih terbuka menjadi hal yang penting dilakukan sebagai bentuk mitigasi dari dampak pandemi ini.

Selama periode Januari-Mei 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 64,46 miliar atau turun 5,96% dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang mencapai 68,54%.

Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$ 60,97 miliar atau menurun 3,50%. Ekspor nonmigas tersebut menyumbang 94,58% dari total ekspor Januari-Mei 2020.

Untuk sektor migas turun cukup dalam hingga 34,93%, industri pengolahan turun 0,08%, sedangkan sektor tambang dan lainnya turun 21,02%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengungkapkan, penurunan ekspor ini terjadi hampir di seluruh sektor kecuali pertanian.

Selama Januari-Mei 2020 pertumbuhannya cukup mengembirakan sebesar 5,63% yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor buah-buahan tahunan.

Mempertahankan Perekonomian Indonesia

ekspor
pixabay.com

Baca juga: Strategi Mempertahankan Kekuatan Ketahanan Pangan

Pandemi menyebabkan pelarangan untuk ekspor, disisi lain perdagangan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak resesi global akibat pandemi Covid-19.

Untuk jangka pendek, perdagangan akan membantu memastikan pasokan kebutuhan medis dan keamanan pangan.

Kebijakan proteksionis hanya akan menunda munculnya goncangan pada perekonomian. Membatasi ekspor hanya akan merugikan upaya global kita untuk mengatasi Covid-19.

Penutupan ekspor berpotensi menyebabkan krisis pangan global karena kekurangan pasokan berkontribusi besar pada kenaikan harga pangan global.

Untuk terhindar dari resesi maka diperlukan konsumsi dan investasi yang akan menyumbang hampir keseluruhan ekonomi Indonesia.

Pemerintah  terus berjuang untuk bisa menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan untuk bisa mengembalikan daya beli masyarakat agar konsumsi masyarakat bisa pulih kembali.

Selain itu, belanja negara juga akan digunakan untuk mengembalikan kepercayaan pada dunia usaha dan juga sektor perbankan, sehingga kredit usaha tetap berjalan dan dunia usaha masih bisa bergulir kembali.


Itulah informasi mengenai pentingnya sektor perdagangan pada saat pandemi. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat ya sobat PTD!

Baca juga: Menjaga Ketahanan Pangan Disaat Pandemi Covid-19

Sumber: Detik.com

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.