Startup Sosial Petani Indonesia
Makanan Organik dan Anorganik. Dua buah jenis makanan yang sama dengan proses pembuatan yang berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir, trend makanan organik telah berkembang sangat cepat. Namun uniknya tren ini tidak berkembang dengan dasar alasan makanan alternatif yang lebih baik. Namun telah menjadi perihal status moral dan sosial.
Katanya, makanan organik dikenal lebih sehat, alami dan lebih etis. Namun apakah yang sebenarnya dimaksud dengan organik? Pandangan dalam membeli makanan organik malah dipandang lebih mulia karena lebih mahal.
Benarkah makanan organik lebih sehat dari makanan anorganik? Apakah perbedaan organik dan anorganik?
Baca Juga : Ragam Manfaat Ampas Kopi Yang Mungkin Kamu Belum Tahu
Secara umum, makanan organik merupakan makanan yang tumbuh tanpa modifikasi benih secara genetis (GMO), tanpa menggunakan pupuk sintetis, ataupun pestisida sintetis.
Namun sebaliknya, makanan organik diciptakan menggunakan cara yang lebih tradisional dalam bercocok tanam. Seperti menggunakan pupuk organik (kompos atau kandang) dan non pestisida.
Ada juga gagasan yang mengatakan bahwa pertumbuhan secara alami yang dialami tanaman membuatnya lebih bergizi dan sehat.
Faktanya Dalam Lapangan adalah…
Beberapa penelitian menemukan bahwa makanan organik mengandung lebih banyak antioksidan dikarenakan tanaman harus memproduksi pestisida mereka sendiri. Sementara tanaman biasa, dibantu oleh manusia dengan memberikan pestisidanya.
Namun yang menjadi masalah, perdebatan para ilmuan justru merujuk kepada “Seberapa banyak jumlah yang harus dikonsumsi oleh manusia untuk mendapatkan jumlah antioksidannya?” dan “Bagaimana antioksidan tersebut dapat berdampak bagi manusia?”.
Apakah Makanan Organik Lebih Bernutrisi?
Apakah benar makanan organik lebih bernutrisi dibanding anorganik? Untuk menjawab itu, ternyata beberapa penelitian menemukan sesuatu yang menarik.
Makanan organik ternyata memiliki konsentrasi vitamin C, omega-3 dan asam lemak yang sedikit lebih tinggi dibanding anorganik. Sementara untuk perbedaan nutrisi lainnya tidak terlalu signifikan.
Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan organik sepertinya tidak berpengaruh besar terhadap kesehatan. Yang menjadi masalah adalah, “seberapa banyak kamu mengkonsumsi buah dan sayur?”.
Baca Juga : Mengolah Tandan Kosong Menjadi Pupuk Organik
Apakah Makanan Organik Lebih Natural?
Secara umum orang membeli makanan organik karena menghindari racun seperti pestisida dan pupuk buatan. Namun sebenarnya makanan organik memiliki pestisida meskipun dalam residu yang lebih sedikit.
Sedikit pestisida bukan berarti tidak ada pestisida sama sekali bukan?
Dalam makanan organik, kebanyakan memiliki pestisida organik seperti racun alami. Namun tetap saja ada juga pestisida yang dibuat secara sintetis.
Apa Perbedaan Pestisida Alami dan Pestisida Sintetis?
Secara umum, sebenarnya tidak banyak perbedaannya apakah dari alam ataupun buatan. Yang menjadi masalah adalah jumlah konsentrasi racun yang terkandung didalamnya.
Seperti contohnya kasus tembaga sulfat yang digunakan pada apel organik dan dianggap sebagai pestisida organik pilihan. Malah justru lebih membahayakan bagi manusia.
Namun sekali lagi, yang menjadi titik beratnya adalah seberapa besar konsentrasi yang terkandung pada setiap makanan.
Pestisida alami ataupun sintetis bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Sebab dalam berbagai standarisasi penggunaan pestisida sudah diatur secara ketat sehingga hampir tidak meninggalkan residu.
Namun, ada yang lebih penting lagi dibanding pestisida. Saat ini yang lebih berbahaya dibanding pestisida adalah kontaminasi bakteri dan jamur. Sebab keduanya memiliki resiko yang sama besarnya untuk terkontaminasi, baik makanan organik maupun makanan konvensional.
Apakah Makanan Organik Lebih Baik Bagi Lingkungan?
Tahun 2017 sebuah meta-analisis melakukan penelitian terhadap pertanian organik secara detail dengan sampling lebih dari 700 produksi. Serta meneliti dampaknya terhadap lingkungan seperti emisi gas rumah kaca, konsumsi energi dan besar lahan.
Hasilnya?
Tidak ada metode yang benar-benar terbaik untuk lingkungan.
Secara garis besar pertanian organik menggunakan sedikit energi dibanding sistem konvensional namun memiliki emisi gas rumah kaca yang sama.
Baca Juga : Keuntungan dan Perkembangan Pertanian Organik di Indonesia
Pertanian organik menggunakan sedikit pestisida atau bahkan tidak sama sekali, namun memerlukan banyak lahan untuk menghasilkan jumlah yang sebanding.
Hasil laporan tersebut sudah dikonfirmasi oleh sebuah penelitia laporan dari agen makanan Swedia
Yang menjadi perbedaan terbesar adalah penggunaan lahan. Jika ditelusuri lebih dalam, memang pertanian konvensional jelas menang dalam segi lahan, sementara pertanian organik menang dalam segi ekotosisitas.
Singkatnya adalah pertanian konvensional memiliki dampak yang lebih baik kepada lingkungan dibandingkan pertanian organik.
Kesimpulan
Jadi intinya adalah makanan organik tidak jauh lebih baik dari makanan yang biasanya. Namun pertanian organik juga berdampak pada tingkat yang lebih luas seperti peningkatan jumlah permintaan hingga perjuangan memasok pasar yang lebih luas.
Organik bukanlah semata metode produksi. Namun kenyataannya ini adalah ideologi bagi banyak orang. Membeli makanan organik terasa benar untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga sementara makanan konvensional itu buruk.
Tidak salah berpikiran untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga : Perbedaan Sayur Hidroponik VS Organik
Namun hanya satu solusinya, berhentilah membandingkan satu dengan yang lain. Sebab masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dan cara terbaik untuk menghasilkan makanan sehat dan efisien adalah kombinasi kelebihan mereka.
Dan, tingkat kesehatan kita tidak dipengaruhi dari makanan organik atau tidaknya. Tapi makanlah buah dan sayur lebih banyak dibanding sebelumnya untuk mencapai hidup yang lebih sehat meskipun tidak semua harus organik. Jika kamu ingin lebih sehat lagi, belilah makanan lokal pada musimnya.
Pada dasarnya makanan musiman adalah organik yang sebenarnya. Label organik dari pabrik bukanlah suatu sertifikat keamanan. Sebab apa yang kamu makan, lebih penting daripada proses makanan itu dibuat.
Sumber dilansir dari : Youtube Channel Kurzgesagt
Bagaimana menurut kamu ulasan artikel pertanian tentang makanan organik dan anorganik kali ini sobat PTD? Apakah kamu dapat sesuatu yang baru? Yuk komentar dan silahkan dibagikan bila bermanfaat ya.
Baca Juga : 5 Dampak Penggunaan Pupuk Organik yang Belum Matang
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di .