Strategi Menangani Tantangan Budidaya Lobster

Mau tau informasi mengenai strategi penanganan budidaya lobster? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!

Budidaya Lobster

Tantangan Budidaya Lobster

budidaya lobster
samudraindonesia.com

Baca juga: RI Harus Menjaga Ketersediaan Benih Lobster

Pengembangan industri budi daya Lobster butuh waktu yang lama karena berbagai tantangan pasti akan dihadapi yaitu seperti dihadapkan pada masalah pakan, benih, penyakit, produktivitas, performa produk,  tata niaga pasar.

KKP menargetkan bisa memanfaatkan waktu selama dua tahun mendatang untuk mengatasi tantangan tersebut. Proses tersebut.

Juga dipastikan akan melibatkan banyak pemangku kepentingan (stakeholders) dan akan didorong terwujudnya kebijakan industri budi daya Lobster nasional sebagai prioritas nasional.

Bukan hanya itu saja, KKP juga akan mempersiapkan dan menyusun action plan-nya agar  isa diberlangsungkan.

Untuk menyelesaikan enam tantangan itu, KKP fokus menyiapkan sejumlah strategi yang diyakini bisa menjadi jalan keluar yang tepat.

Berkaitan dengan pakan, KKP akan mulai memetakan titik-titik lokasi yang menjadi sumber ketersediaan pakan segar seperti kekerangan yang bisa digunakan untuk budi daya perikanan.

Selain itu, kebutuhan pakan juga akan didorong untuk bisa disuplai oleh unit pelaksana teknis (UPT) di bawah KKP melalui perekayasaan formula buatan yang efisien.

Strategi Dalam Menghadapi Tantangan

budidaya lobster
elshinta.com

Baca juga: Panduan Lengkap Budidaya Lobster di Air Tawar

KKP membangun sentra budi daya kekerangan yang berlokasi di sekitar kawasan budi daya Lobster dan akan berperan sebagai penyuplai kebutuhan pakan segar.

Strategi kedua, adalah menjaga ketersediaan benih Lobster melalui teknologi pembenihan yang pengembangannya sedang dilakukan bersama UTAS.

Ketiga, melaksanakan riset dan perekayasaan teknologi yang fokus pada peningkatan produktivitas dan kelulushidupan (survival rate/SR), dan juga kualitas atau performa produki hasil panen.

Strategi terakhir terkait tata niaga pasar untuk meningkatkan nilai tambah bagi pembudi daya. Strategi tersebut sekaligus untuk menjawab tantangan

Persaingan usaha Lobster dengan Vietnam yang nilai produksinya sudah jauh melampaui Indonesia di pasar dunia.

Tantangan ini harus ada pembenahan tata niaga pasar, terutama dengan melakukan perbaikan performa produk hasil budi daya dan sekaligus melakukan efisiensi rantai distribusi pasar.

Agar bisa lebih cepat perputaran ekonomi, manajemen produksi dengan pola segmentasi akan diterapkan oleh Pemerintah. Yang akan memungkinkan cash flow yang singkat dan lebih banyak melibatkan pembudi daya, juga tenaga kerja baru..

Di sisi lain, agar pelaksanaan budi daya Lobster bisa tetap mendukung upaya konservasi untuk menjaga kelestarian alam, KKP sudah menyiapkan pedoman teknis untuk dijadikan acuan pembudidayaan Lobster yang berkelanjutan.

Pedoman tersebut, menurut Slamet, mengatur secara detil bagaimana kegiatan pembudi dayaan Lobster bisa dilakukan dengan mempertimbangkan pemetaan lokasi.

Registrasi pembudi daya Lobster, penetapan kuota tangkap benih, dan pengaturan tebah benih kembali (restocking).

Diketahui, hingga saat ini KKP masih menggodok rencana perubahan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.56/2016.

Tentang Larangan dan Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Wilayah NKRI, khususnya berkaitan dengan substansi tata kelola benih Lobster.


Itulah informasi mengenai strategi untuk tantangan budidaya lobster. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!

Baca juga: Pro dan Kontra Ekspor Benih Lobster

Sumber: Mangabay.com

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.