Seorang perempuan yang menjalankan kehidupannya di dunia kepenulisan, baik tulisan fiksi maupun non-fiksi. Dirinya merupakan penulis dua buku novel, ‘Change For Love’ penerbit ZA Publisher dan ‘Not Alone’ penerbit Guepedia. Memiliki passion di bidang Editor dan Content writing. Memiliki pengalaman kerja sebagai freelance writer di berbagai tempat jasa penulisan artikel selama 3 tahun.
Berminat untuk melakukan budidaya ubi jepang? yuk, ikutin langkah-langkah yang ada di artikel pertanian kali ini dengan menjadikannya sebagai panduan kamu.
Bercocok tanam umbi-umbian menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan dan menguntungkan. Salah satunya adalah dengan membudidayakan ubi Jepang atau satsui maimo.
Jangkauan pasar bukan hanya berada di dalam negeri saja, melainkan ke negara Jepang dan Korea pula. Ubi jepang hanya membutuhkan waktu tanam selama 4-5 bulan, hal tersebut tentu berbeda dengan ubi lokal yang membutuhkan waktu sekitar 6-8 bulan.
Ubi ini memiliki bentuk lonjong dengan rasa yang lebih manis, lembut, berserat, dan empuk. Kandungan dalam ubi ini sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti mengobati maag, mencegah tumor, dan mengatasi sakit mata.
Langkah Mudah Budidaya Ubi Jepang
Bagi Anda yang ingin membudidayakan ubi jepang, perlu mengetahui cara dalam menanam ubi ini. Adapun 5 langkah mudah budidaya ubi jepang, sebagai berikut:
Baca Juga: Manfaat Ampas Ubi dari Limbah Menjadi Bisnis
Media Tanam
Untuk menanam ubi jepang diperlukan media tanam yang mampu memenuhi kebutuhan tanaman. Media tanam yang cocok untuk ubi ini yaitu dilahan dengan ketinggian 600-1000 mdpl, bertanah pasir, serta bersuhu 28 derajat Celcius.
Agar masa penanaman lebih optimal, berikan pupuk organik dari kotoran ayam dan kambing tanpa menggunakan pestisida kimia. Setelah lahan diberi pupuk, gemburkan tanah dengan traktor atau cangkul lalu biarkan selama 1 minggu.
Membuat guludan
Sebelum memasuki tahap penanaman, alangkah baiknya untuk membuat guludan atau gundukan tanah. Ukuran guludan yaitu lebar bawah sekitar 60 cm, dan tinggi sekitar 50 cm. Berilah jarak antara guludan satu dengan guludan yang lainnya sekitar 35 cm.
Gunakan plastik musta untuk menutup guludan tersebut dan berilah lubang tanam sekitar 20×20 cm. Dalam satu hektar media tanam bisa menumbuhkan sekitar 40 ribu tanaman dengan hasil 20 ton ubi.
Penanaman Bibit Tanaman
Untuk menghasilkan ubi Jepang berkualitas diperlukan bibit yang baik. Bibit berupa batang yang didapatkan secara vegetatif dan stek pucuk, memiliki keunggulan masa tanam yang lebih cepat dibandingkan dengan bibit biji.
Gunakan bibit tanaman yang didapatkan dari varietas tanaman umbi unggul, dengan umur 2 bulan dan panjang 20-25 cm. Ambillah lingkar batang yang sehat, tidak kecil, serta ruas-ruasnya rapat dengan buku-bukunya yang tidak berakar.
Jangan sering-sering melakukan perbanyak tanaman dengan cara stek pucuk atau stek batang, karena hal tersebut akan menurunkan kualitas hasil untuk generasi selanjutnya.
Sehingga, setelah mendapat 3-5 generasi, diperlukan perbaruan dengan cara menanamkan umbi atau menanam kembali untuk perbanyakan selanjutnya.
Baca Juga: Panduan Lengkap Budidaya Ubi dengan Stek
Perawatan tanaman
Perawatan tanaman sangat penting dilakukan untuk menciptakan hasil yang baik. Perawatan ini dilakukan di guludan yang tertutup oleh plastik mulsa. Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, berilah pupuk organik berupa organox dengan dosis sekitar 10 ml yang dilarutkan dalam air sekitar 1 liter.
Lakukan penyiraman pada tanaman ubi jepang secara rutin, yakni setiap hari. Penyiraman dilakukan sembari menyemprotkan pupuk organik tersebut.
Setelah tanaman memasuki masa 3 minggu, lakukan penyulaman dan pencabutan bibit tanaman ubi jepang yang pertumbuhannya tidak bagus. Bersihkan lahan dari tanaman liar seperti gulma atau rumput.
Masa Pemanenan
Masa pemanenan dilakukan setelah 4-5 bulan sejak penanaman. Ciri-ciri ubi yang siap panen yakni memiliki ukuran 200 gram serta berwarna merah keunguan.
Hasil panen ubi jepang yang baik memiliki kandungan tepung yang tinggi. Dimana ketika ubi tersebut tidak berair dan memiliki rasa manis ketika dikukus atau direbus, hal tersebut karena kadar serat dalam ubi rendah.
Pemanenan dilakukan pada waktu yang pas, karena hal tersebut mempengaruhi kualitas hasil panen ubi. Ubi yang telat dipanen beresiko terkena hama dan kadar gula menjadi turun.
Lakukan pemanenan dengan hati-hati supaya kulit ubi jepang tidak cacat. Gunakan parang atau sabit untuk memotong batang ubi. Singkirkan dan kumpulkan batang tersebut keluar petakan, lalu galilah guludan tanaman.
Simpan ubi dalam keranjang, lalu sortir sesuai dengan tingkatan ukuran ubi. Pilihlah umbi yang baik dan tidak cacat.
Ubi jepang dapat disimpan selama 5-6 bulan di tempat penyimpanan yang bersuhu sekitar 27-30 derajat Celcius, serta kelembaban udara sekitar 85-90 persen.
Itulah 5 langkah mudah budidaya ubi jepang yang bisa Anda lakukan. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa SHARE artikel ini kepada teman-teman kamu ya!
Baca Juga: Ingin Membuat Tepung Singkong (MOCAF)? Ikuti Cara Ini
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di .
Sumber:
- http://www.pertanianku.com/yuk-budidaya-ubi-jepang/