Hai bagi kamu yang ingin budidaya jahe merah, tapi masih bingung? PTD akan membagikan langkah-langkah apa saja yang perlu kamu lakukan. Yuk simak artikel berikut ini.
Jahe merupakan salah satu tanaman farmakologi yang terkenal. Salah satu jenis jahe adalah jahe merah. Jahe merah dikenal berkhasiat dan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Jahe merah juga dikenal sebagai tanaman yang kaya manfaat, sehingga banyak ditanam sebagai tanaman toga atau tanaman obat keluarga.
Permintaan jahe merah juga selalu mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang “back to nature”.
Selain itu, banyak juga masyarakat yang memanfaatkan jahe merah sebagai olahan minuman hangat seperti bajigur.
Tips Budidaya Jahe Merah
Karena jahe merah memiliki prospek yang baik, Anda mungkin tertarik untuk membudidayakannya, terlebih jika Anda mempunyai lahan yang luas. Berikut adalah 5 tips budidaya jahe merah bagi pemula:
Baca Juga: Pembuatan Jahe Menjadi Bubuk Jahe Sebagai Usaha Baru
Persiapan Lahan
Tahap pertama dalam budidaya jahe merah adalah persiapan lahan tanam. Lahan budidaya jahe merah haruslah subur dan gembur. Langkah pengolahan lahannya adalah sebagai berikut:
- Cangkul atau bajak lahan agar gembur.
- Buat bedengan dengan lebar 1 m, panjang sesuai luas lahan, dan tinggi 25-30 cm.
- Berikan jarak 50 cm antar bedengan.
- Taburkan pupuk kandang dengan dosis 10 kg untuk bedengan dengan luas 10 m.
- Buat lubang tanam dengan jarak 25 x 25 cm, dengan kedalaman lubang 25-30 cm.
- Isikan pupuk kandang ke dalam lubang tanam sebanyak 0,5 kg.
- Biarkan bedengan selama satu minggu sebelum ditanami.
Pemilihan Benih
Tahapan setelah persiapan lahan adalah penanaman benih, yang berupa rimpang jahe merah yang dapat dibeli di pasar tradisional. Kriteria benih yang baik adalah sebagai berikut:
- Berukuran besar.
- Kondisi rimpang utuh dan tidak cacat.
- Berwarna merah celah menyala.
- Kondisinya segar, tidak keriput dan memiliki kadar air banyak.
Setelah memilih rimpang sesuai kriteria diatas sebagai benih. Letakkan rimpang di ruangan yang sejuk, kemudian siram dengan air secukupnya sampai rimpang mengeluarkan mata tunas.
Selama itu, lakukan penyiraman dan buang rimpang yang membusuk. Jika rimpang sudah bertunas, maka rimpang siap ditanam.
Baca Juga: Budidaya Lengkuas di dalam Pot, Terapkan 5 Langkah ini
Penanaman
Tahapan yang ketiga setelah lahan dan bibit siap adalah penanaman. Penanaman sebaiknya dilakukan setelah selesai musim hujan dan memasuki musim kemarau, dikarenakan jika terlalu banyak air maka rimpang akan membusuk.
Penanaman dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Masukkan rimpang ke dalam lubang tanam dan tutup kembali dengan tanah hingga rata, namun tidak menutupi bagian tunasnya.
- Taburkan furadan untuk mencegah serangan jamur pada rimpang.
- Kemudian, siram dengan air secukupnya.
- Periksa bibit jika tunas tidak tumbuh selama 1 minggu.
- Lakukan penyulaman jika ada bibit yang perlu diganti, agar tanaman dapat tumbuh bersamaan dan dapat dipanen pada waktu yang sama.
Perawatan
Perawatan jahe merah tergolong cukup sederhana. Lakukan penyiraman setiap hari terlebih lagi saat awal penanaman (jika penanaman dilakukan pada musim kemarau).
Jadi seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sebaiknya Anda mulai menanam saat musim hujan agar tidak perlu menyiram setiap hari.
Lakukan penyiraman minimal 3-4 hari sekali. Selain esensial bagi tanaman, penyiraman juga mempermudah proses panen nantinya.
Pemupukan dilakukan saat awal penanaman, bisa menggunakan pupuk kandang atau organik. Sebaiknya pemberian pupuk hanya menggunakan pupuk organik, karena tanpa pupuk pun tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik.
Namun pemupukan tambahan dilakukan untuk memperbaiki kualitas umbi. Pemupukan setidaknya dilakukan sebanyak 3 kali sampai pemanenan.
Pemupukan dilakukan saat 1 bulan setelah penanaman, 2 bulan setelah penanaman, dan 3 bulan setelah penanaman. Penyiangan dilakukan 2-3 minggu sekali.
Penyiangan dilakukan untuk mencegah persaingan antara tanaman jahe dengan gulma, agar tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik.
Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan mulai tanaman jahe berusia 3-4 bulan. Gemburkan tanah agar proses pemanenan mudah dilakukan.
Pemanenan dilakukan dengan mencabut tanaman jahe mulai dari batang hingga umbinya. Kemudian potong pangkal batangnya.
Pisahkan antara umbi jahe merah yang sehat dan tidak, kemudian letakkan umbi pada wadah yang bersih agar kesegerannya tetap terjaga.
Itulah tips dalam budidaya jahe merah, selamat mencoba. Semoga artikel ini bermanfaat.
Jangan lupa SHARE artikel ini kepada teman-teman kamu ya!
Baca Juga: 5 Tips Mudah Budidaya Kunyit Sampai Panen
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di .