Startup Sosial Petani Indonesia
Mau Tau informasi mengenai ekspor hasil pertanian di Gorontalo? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal terseut. Simak ulasannya!
Ekspor Hasil Pertanian Gorontalo
Pelepasan Ekspor Hasil Pertanian
Baca juga: Pro dan Kontra Politikus PKS Mengenai Ekspor Ganja
Setiap daerah di Indonesia pada dasarnya memiliki potensi produk-produk hasil pertanian. Provinsi Gorontalo menjadi salah satu yang memiliki potensi hasil pertanian dan beberapa hasilnya telah yang mengekspor di awal tahun 2020.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor produk pertanian Gorontalo, pelepasan ditandai dengan pemecahan kendi berlokasi di Brigade Alsitan Provinsi Gorontalo, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Rusli Habibie selaku Gubernur Gorontalo mengatakan hasil yang diraih Provinsi Gorontalo merupakan keiikutsertaan peran Pemerintah dalam memberi kemudahan untuk melakukan ekspor guna mendukung devisa negara.
Komoditas yang diekspor antara lain berupa tepung kelapa, briket arang tempurung, dan kopra putih. Ekspor tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa Provinsi Gorontalo berpotensi menyumbang ekonomi negara yang cukup besar.
Adapun yang diekspor, untuk tepung kelapa akan diekspor sebesar 6.500 ton. Tepung kelapa tersebut diekspor ke China, Taiwan, Hamburg, Roterdam, Rusia, Polandia, dan Afrika.
Kemudian briket arang tempurung yang diekspor sebanyak 38 ton dengan negara tujuan Jeddah, Arab Saudi. Selanjutnya Kopra putih 600 ton dengan total nilai Rp115.576.000.000,-.
Pada kunjungan kerja tersebut, Mentan SYL menyerahkan berbagai bantuan. Diantaranya benih padi inbrida senilai Rp5 miliar, bantuan padi nutrizinc senilai Rp 480 juta dan bantuan budidaya padi ladang senilai Rp 7,5 miliar.
Bantuan alsintan senilai Rp 4,4 miliar, bantuan benih jagung hibrida senilai Rp 20,3 miliar serta bantuan peternakan senilai Rp 3,3 miliar
Kendala dari Keberhasilan Gorontalo
Baca juga: Ekspor Manggis Cianjur Sampai ke Abu Dhabi dan Taiwan
Meningkatnya sektor pertanian, Gorontalo masih berharap mendapat dukungan alat mesin pertanian (alsintan). Provinsi Gorontalo sangat membutuhkan banyak alsintan demi memproduksi komoditas pertanian yang berkualitas.
Dengan adanya bantuan petani hanya cukup membayar BBM saja dan operator 750ribu sehingga mengurangi biaya kebutuhan petani.
Lebih dari 65 persen profesi masyarakat Gorontalo saat ini berprofesi sebagai petani. Maka, bukan tidak mungkin jika Gorontalo dapat meningkatkan produksinya dari tahun ke tahun hingga memenuhi kebutuhan nasional.
Ini bukti bahwa Gorontalo memiliki potensi dan dapat mengembangkan ekonomi lewat ekspor.
Keberhasilan tidak lepas dari adanya kendala, kendala di Gorontalo antara lain lemahnya sumber daya manusia, kelembagaan petani, terbatasnya modal, kurangnya pendampingan dan inovasi teknologi, serta terbatasnya akses pasar.
Maka diperlukan kerjasama antara pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Pemda) hingga peran swasta, Pemerintah telah menyiapkan strategi untuk menjawab tantangan tersebut melalui integrasi sejumlah kebijakan.
Yang terdiri dari penyediaan lahan melalui optimalisasi kebijakan pemanfaatan lahan perhutanan Sosial, peningkatan produksi, mutu dan daya saing produk serta peningkatan akses pembiayaan petani melalui kredit usaha rakyat (KUR).
Tujuannya tidak lain untuk mempercepat program peningkatan ekspor produk pertanian, pemerintah mendorong pengembangan kawasan hortikultura berorientasi ekspor sebagai program prioritas yang masuk ke dalam kebijakan quick wins Kemenko Perekonomian.
Itulah informasi mengenai ekspor hasil pertanian di Gorontalo. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!
Baca juga: Agriculture War Room Untuk Mendukung Produksi Pangan
Sumber:Neraca.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini