Kehidupan Petani Kopi yang Masih Terjerat Para Tengkulak

Mau tau keadaan kehidupan petani kopi yang terjerat tengkulak di salah satu daerah di indonesia? Berikut Pak Tani Digital akan memberikan informasi mengenai hal tersebut. Berikut ulasannya!

Petani Kopi yang Terjerat Tengkulak

Realita Kehidupan Petani Kopi

petani kopi
katadata.com

Kehidupan petani kopi tidak senikmat rasa minumannya. Para petani tak memiliki posisi tawar dalam menentukan harga jual kopi, yang membuat kehidupan mereka menyakitkan meski bisnis minuman pahit tersebut terus menggeliat di penjuru dunia.

Ini dikarenakan para petani masih terjerat para tengkulak, petani membayar para kuli angkut yang membawa ceri dari perkebunan di kawasan pegunungan hingga ke pinggir jalan yang dapat diakses kendaraan.

Para tengkulak menemui petani di pinggir, transaksi biasa dilakukan di pinggir jalan. Jalan dan sistem perdagangan yang adil merupakan kunci bagi kesejahteraan petani.

Ratusan para petani kopi di desa Loa, kecamatan Paseh, Bandung, Jawa Barat tercatat sebagai kaum miskin yang mengandalkan subsidi pangan dari pemerintah.

Baca juga: 6 Jenis Kopi yang Berhasil Menembus Pasar Internasional

Mereka secara rutin menerima bantuan beras rakyat miskin (raskin) yang kini berubah nama menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Desa Loa merupakan salah satu daerah penghasil kopi arabika jenis premium Java Preanger dengan jumlah produksi 1000 ton per tahun. Melaratnya para petani kopi karena transaksi tak adil yang diterapkan tengkulak.

Harga jual buah kopi hasil panen berwarna merah yang disebut cherry (ceri) dihargai Rp 8 ribu per kilogram. Pendapatan tersebut pun masih dipotong biaya angkut Rp 2 ribu per kg.

Para petani kopi ini sudah berusaha memberikan harga yang lebih baik kepada para penjual lainnya. Namun, para penjual tersebut saling bekerja sama membentuk harga yang merugikan petani.

Tidak banyak yang bisa dilakukan petani kopi untuk mendapatkan uang hasil panen kopi dengan cepat. Padahal jika petani mampu melakukam peyortiran dan pengolahan harga kopi akan lebih meningkat.

Sistem Perdagangan yang Adil Untuk Kopi Petani

petani kopi
cncbindonesia.com

Koperasi dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan pendapatan. Dengan bergabung bersama koperasi, para petani akan mendapatkan banyak pengetahuan baru mengolah kopi, mendapatkan pinjaman serta menjual dengan harga lebih baik.

Selain koperasi, tawaran untuk meningkatkan harga jual dengan memanfaatkan platform e-commerce, salah satunya KopiTani.

CEO KopiTani Arif mengungkapkan ide menggagas platform yang mempertemukan petani langsung dengan para pembelinya ia dapat setelah dari tempatnya bekerja dahulu yakni di perusahaan eksportir kopi.


Itulah informasi mengenai petani kopi yang terjerat oleh para tengkulak. Semoga informasinya bermanfaat yaa sobat!

Baca juga: Banyuwangi Kembali Ekspor Kopi Robusta, Tujuannya Swiss Hingga Inggris

Sumber: Katadata.com

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.