Startup Sosial Petani Indonesia
Berikut informasi dari Pak Tani Digital mengenai fakta unik dari salah satu jenis serangga yaitu jangkrik
Fakta Unik Tentang Jangkrik
Jangkrik merupakan salah satu serangga yang termasuk dalam philum arthropoda yang memiliki kaki yan beruas-ruas.
Serangga yang satu ini cukup terkenal di berbagai kalangan karena fungsi yang bermacam-macam, dari dimanfaatkan sebagai aduan, pakan ternak sampai yang terbaru sebagai bahan makanan.
Menarik untuk diulas, artikel berikut ini mengulas fakta menarik tentang jangkrik dan jenis-jenisnya di Indonesia. Simak penjelasan berikut ini.
Jangkrik memiliki beberapa fakta unik dan menarik tentang dirinya yang mungkin anda belum ketahui:
Tubuh Yang Beruas-ruas
Tubuh jangkrik tersusun atas kepala, dada, dan perut dengan bentukan badan yang beruas-ruas sama seperti jenis serangga lainnya.
Letak perut berada di bagian belakang. Kakinya berjumlah 3 pasang, dimana kaki bagian belakang lebih besar digunakan untuk melompat. Serangga ini dilengkapi dengan organ mata, antenna, dan gigi pada kepalanya.
Keunikan Mata Jangkrik
Mata jangkrik termasuk yang paling aneh di dunia mengingat jumlahnya yang sangat banyak namun tidak berfungsi dengan baik di siang hari namun lebih baik di malam hari. Diantara mata dan abdomen terdapat sayap yang digunakan untuk terbang.
Sayap Luar dan Sayap Dalam
Hal menarik lainnya, jangkrik memiliki double sayap. Pada saat terbang, sayap dalam digunakan sedangkan bagian luarnya untuk melindungi bagian sayap dalam.
Perut Terdiri Atas Cercus, Spirakel dan Opovisitor
Bagian abdomen jangkrik dilengkapi dengan beberapa organ seperti cercus, spirakel dan opovisitor. Cercus berguna untuk menanggapi adanya rangsangan dari luar yang terletak pada kesebelas perut jangkrik.
Jangkrik bernapas menggunakan spirakel yang terletak pada ruas kedua sampai ruas kedelapan. Bagian opovisitor pada jangkrik hanya dimiliki oleh jenis jangkrik betina sebagai tempat keluar masuknya telur jangkrik.
Organ reproduksi pada jangkrik betina meliputi: ovarium yang mengandung indung telur, oosit, sel folikel, saluran telur, sel germanium, dan spermateka.
Sedangkan pada jangkrik pejantan meliputi: vas deferens, vesikula seminalis, dan ductus ejakulator.
Sistem Bernapas Menggunakan Trakea, Spirakel, dan Trakeola
Sistem pernapasan pada ternak jangkrik dapat memanfaatkan trakea, spirakel dan trakeola. Spirakel berguna untuk membuka oksigen masuk ke dalam tubuh lalu menghubungkannya dengan trakea.
Oksigen yang masuk akan diteruskan dalam ke trakeola (cabang trakea) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Mempunyai Saliva
Sistem pencernaan jangkrik memanfaatkan saliva untuk mencerna hijauan yang dimakannya masuk atas mulut. Kelenjar saliva sebagai air liur untuk mendorong makanan masuk ke esophagus setelah dikunyah oleh giginya.
Di dalam esophagus, makanan akan diteruskan ke tembolok untuk mengalami proses kimiawi dengan enzim amilase, maltase, invertase, tryptase dan lipase. Selanjutnya makanan akan diserap melalui haemocol menjadisari makanan untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Baca juga: Fakta dari Meroketnya Harga Jahe
Pelet Kering = Kotoran Jangkrik
Organ pencernaan jangkrik lainnya terdiri atas hindgut berguna untuk mengubah hasil dari saringan sari – sari makanan diubah menjadi kotoran kering yang disebut pelet kering yang dikeluarrkan melalui lubang anus.
Suka Menyendiri
Jangkrik tidak suka hidup secara berkelompok sehingga jika kamu mencarinya do persawahan mereka akan lebih cenderung sendiri atau berpasangan dan tidak bergabung dalam sebuah kelompok.
Serangga kecil ini hidup pada suhu sedang, pada suhu dingin dapat mengakibatkan kematian, sedangkan suhu panas menyebabkan mereka kanibalisme.
Hewan Nocturnal
Jangkrik termasuk hewan yang lebih aktif di malam hari sehingga termasuk dalam golongan hewan nocturnal. Namun dalam budidaya anda akan menemukan jangkrik beraktivitas pada siang hari, hal ini dipengaruhi oleh factor kebiasaan.
Berkomunikasi dengan Sayapnya
Jangkrik dapat berkomunikasi dengan menggunakan sayapnya untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Kedua sayap pejantan akan mengepak seperti suara mengeryit “krik”. Kemampuan tersebut hanya bisa dilakukan oleh pejantan jangkrik.
Jenis Jangkrik di Indonesia
Selain fakta menarik dan unik tentang jangkrik, spesies ini ternyata memiliki banyak jenis dan dipercaya memiliki sekitar 1000 lebih spesies yang tersebar di seluruh dunia. Adapun jenis jangkrik yang bisa anda temukan di Indonesia:
- Jangkrik kalung; berwarna hitam kecoklatan dengan garus kuning di punggungnya. Jangkrik ini sudah bisa dipanen pada umur 20 – 25 hari.
- Jangkrik alam; berwarna kehitaman dengan satu garis di punggungnya. Pada umur 30 – 35 hari sudah dapat dipanen.
- Jangkrik kidang; jangkrik berwarna hitam pekat yang paling sering diburu untuk diadu.
- Jangkrik gangsir; jangkrik dengan bobot badan yang besar, warna hitam diseluruh tubuhnya dan lambat bergerak, jangkrik ini mudah stress dan cepat mati
- Jangkrik jelinting, berwarna hitam lebih mengkilat dengan pangkal sayap berwarna kekuningan sedangkan pada betina didominasi warna kehitaman.
- Jangkrik jerabang; warna tubuhnya merah bata namun memiliki bobot yang sama dengan jangkrik jelinting. Termasuk jangkrik yang berani untuk jangkrik aduan.
- Jangkrik upa; berwarna abu – abu dengan putih pucat. Biasanya hidup di sela – sela batu.
- Jangkrik angklung
- Jangkrik bering; berwarna hitam agak buram, terlihat kokoh namun tidak suka berkelahi.
- Jangkrik madu
Itulah informasi mengenai pengenalan fakta-fakta menarik dari jangkrik. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat ya sobat PTD!
Baca juga: 7 Fakta Menarik Kopi, Sudah Tahu Belum?
Sumber: Agrotani.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di .