Startup Sosial Petani Indonesia
Mau tau informasi mengenai pembukaan lahan tanpa membakar ? Berikut pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!
Pembukaan Lahan
Cara Alternatif Pembukaan Lahan

Baca juga: Penyusutan Lahan Pertanian Setiap Tahunnya
Budaya turun temurun itu termasuk pada aspek prilaku yang tentu membutuhkan proses persuasif panjang untuk mengubahnya.
Selain perangkat hukum yang menaunginya yakni Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
Satu solusi yang dinilai tepat dan bisa diterapkan pada kondisi itu adalah dengan cara pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) secara sederhana. Dari segi teknis, memang membutuhkan tenaga manusia secara lebih.
Namun hal itu tidak akan melanggar peraturan secara hukum, sebaliknya target tanam padi tetap bisa dicapai. Penerapannya tidak perlu menggunakan alat berat, seperti excavator, buldozer, dan lain-lain.
Bagi masyarakat (petani) biasa bila mendatangkan alat berat untuk pengolahan lahan tentu akan memerlukan akses dan biaya yang tidak murah/ mudah.
Peralatan yang digunakan untuk PLTB secara sederhana cukup dengan alat-alat yang mudah didapatkan oleh petani seperti sabit, parang, gergaji mesin dan peralatan sederhana lainnya.
Manggala Agni Pontianak, Kalbar memperkenalkan dan mengembangkan tungku cuka kayu kepada masyarakat Kalbar sebagai salah satu alat alternatif untuk pembukaan lahan tanpa bakar.
Sebenarnya untuk alat cuka kayu ini sudah mendunia, cuma kami saat ini memperkenalkan dan mengembangkan tungku cuka kayu ini sebagai salah satu alternatif pembukaan lahan tanpa dibakar.
Cuka kayu ini, adalah suatu proses hasil dari kayu ataupun limbah dari tebasan lahan, biasa masyarakat yang dominan membakar lahan pertanian.
Hasil dari tebasan tadi kami kumpulkan lalu dibakar dalam suatu tempat atau tungku cuka kayu. Hasil dari tungku cuka kayu itu bisa dimanfaatkan, salah satunya di bidang pertanian.
Yaitu sebagai nutrisi pupuk untuk tanaman dan juga untuk penggumpal getah atau karet, setelah dibakar akan terjadi pengasapan dan penguapan yang menghasilkan cuka kayu, setelah itu dilanjutkan dengan proses pengendapan sebelum digunakan.
Hasil dari Pembuatan Cuka Kayu

Baca juga: Ekologi Pedesaan Menjadi Korban Alih Fungsi Lahan
Hasil pembuatan cuka kayu setelah dibuat lalu dilakukan sistem pengendapan, lamanya pengendapannya itu minimal satu minggu baru bisa kita aplikasikan untuk tanaman pertanian.
Penggunaan alat cuka kayu dalam satu tungku yang diisi penuh baik kayu, daun, ranting ataupun serasah yang bisa dibakar atau berkaitan dengan pohon limbah tebasan
Mendapatkan hasil sebanyak 10 sampai 15 liter dengan pembakaran yang stabil dan bahan baku yang bagus. Dalam sehari dengan satu alat hanya bisa membakar satu kali saja, untuk ukuran sebanyak 15 liter itu membutuhkan waktu pembakaran sekitar 4 hingga 5 jam.
Untuk kedepannya diharapkan masyarakat khususnya para petani, bisa menggunakan pembukaan lahan dengan cuka kayu tersebut.
Dalam menekan atau mengurangi pembukaan lahan dengan cara dibakar. Hal ini didukung dengan kegiatan dari pemerintah tentang pembukaan lahan tidak lagi dengan cara dibakar
Karena dampak dari membakar hutan sudah dirasakan masyarakat yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Itulah informasi mengenai pembukaan lahan tanpa membakar lahan. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!
Sumber: Liputan.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di