Startup Sosial Petani Indonesia
Mau tau informasi mengenai ekspor produk olahan jagung? Berikut Pak Tani Digital akan membagikan informasi mengenai hal tersebut. Simak ulasannya!
Produk Olahan Jagung
Ekspor Olahan Jagung

Baca juga: Ekspor Pertanian Naik 0,91% di Tengah Wabah Covid-19
Prospek pertumbuhan ekonomi dunia menurun akibat terganggunya rantai penawaran global, menurunnya permintaan dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku ekonomi.
Data Februari 2020 menunjukkan berbagai indikator dini global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI) serta konsumsi dan produksi listrik menurun tajam.
Dengan risiko ke bawah yang tetap besar, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2020 turun menjadi 2,5 persen.
Lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 2,9 persen dan juga proyeksi sebelumnya sebesar 3,0 persen
Ditengah lesunya ekonomi akibat terjadinya wabah virus corona, ekspor sektor pertanian masih menunjukkan tren positif.
Salah satu contohnya, ekspor 126 ton produk turunan jagung (Corn Gluten Meal/CGM) ke Vietnam.
Sertifikat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) diberikan setelah produk ekspor senilai Rp. 1 milyar ini melewati proses pemeriksaan dan karantina tumbuhan.
Secara teknis ekspornya telah memenuhi persyaratan negara Vietnam dam diberikan kemudahan dalam pelayanan sertifikasi oleh Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo di ruang kerjanya, Cilegon, Banten
Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian untuk mendorong peningkatan nilai ekspor pertanian dengan memberikan kemudahan dan kecepatan layanan,.
Karantina Pertanian Cilegon lakukan layanan pemeriksaan di gudang pemilik atau inline inspection.
Layanan ini selain untuk mempercepat proses muat barang di pelabuhan atau stuffing, juga untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan.
Sehingga proses sertifikasi dapat berjalan dengan cepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan daya saing bagi komoditas yang diekspor.
CGM (Corn Gluten Meal)

Baca juga: Adakah Dampak Kinerja Ekspor Dengan Status Negara Maju ?
Pasar untuk komoditas ekspor ini selain Vietnam juga banyak diekspor ke Thailand dan India.
CGM (Corn Gluten Meal) merupakan limbah jagung dari proses penggilingan jagung secara basah dari jagung yang digunakan dalam industri tepung jagung dan syrup.
CGM (Corn Gluten Meal) berbentuk serbuk atau bubuk, dengan warna kuning segar hingga coklat cerah yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak
Dengan kandungan energi, protein, asam-amino, xantophyll, vitamin dan mineral. Dalam dunia ternak penggunaan CGM pada umumnya digunakan untuk pakan ruminansia.
Sedangkan penggunaan pada pakan unggas sampai 8% dari formulasi ransum pakan. Penggunaan CGM sudah banyak diterapkan dalam pakan ternak.
Hal ini karena nutrisi yang dikandungnya yang dimana kandungan protein yang tinggi dan berserat rendah sehingga bermanfaat digunakan pakan broiler yang membutuhkan energi dan protein tinggi sehingga bersaing dengan protein hewani.
Meski demikian kandungan asam amino hasil samping terutama lisin dan triptopan relatif rendah dan belum dapat memenuhi kebutuhan ayam dan babi.
Sehingga perlu penambahan bungkil kedelai yang tinggi kandungan lisin dan triptofannya. Selain itu Corn gluten meal juga mengandung karotenoid yang relatif tinggi yang bermanfaat
Memberi warna kuning pada telur dan warna kaki pada ayam broiler, sehingga bahan tersebut banyak digunakan dalam ransum ayam.
Data sertifikasi ekspor produk ini sepanjang 2019 tercatat sebanyak 5,5 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp. 22,9 milyar, namun harus diakui wabah corona sedikit menurunkan volumenya saat ini.
Itulah informasi mengenai ekspor produk olahan jagung. Semooga informasi yang diberikan dapat bermanfaat ya sobat PTD!
Baca juga: Dukungan HKTI Untuk Produk Pertanian ke Pasar Ekspor
Sumber: AgroFarm.com
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di