Kementrian Pertanian Rilis Teknologi Pertanian Baru Bernama Agriculture War Room (AWR)

Untuk menunjang kemudahan sistem pertanian di Indonesia kementerian merilis sebuah teknologi baru.  Kementrian Pertanian merilis teknologi pertanian dengan sistem terbaru yaitu Agriculture War Room (AWR).

Teknologi pertanian ini termasuk kedalam alat pemantau yang akan memperbaharui berbagai jenis data pertanian di Indonesia secara berkala.

Beragam data yang bisa diperbaharui dengan teknologi AWR antara lain luas wilayah panen, luas bahan baku, hingga jumlah pasokan pupuk.

Demi kelancaraan penggunaannya, Kementrian Pertanian juga sudah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak-pihak terkait. Beberapa pihak yang diajak kerja sama oleh kementerian adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Pusat Statistik, kementrian Agraria dan Tata Ruang

Baca Juga: Kearifan Lokal Pertanian dalam Era Teknologi Digital 

Penjelasan Singkat Mengenai Teknologi Agriculture War Room (AWR)


Untuk bisa mendapat berbagai informasi pertanian di Indonesia, teknologi AWR ini sudah dilengkapi dengan citra satelit.

Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yahsin, keberadaan citra satelit ini juga sangat membantu pendataan berbagai data pertanian dengan lebih efektif.

Teknologi AWR ini dikontrol langsung oleh Kementrian Pertanian Indoensia dan sudah terhubung langsung dengan Komando Strategis Pembangunan Pertanian di tiap kecamatan dan juga provinsi.

Untuk menunjang kinerjanya, kantor Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) akan dikelola dengan meningkatkan teknologi informasi sehingga pemetaan potensi, data hasil pertanian, serta permasalahan-permasalahan yang terjadi dapat didata hingga level lapangan.

Menurut Winarno Tohir, selaku Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), keberadaan teknologi AWR dan juga Kostratani merupakan dua jenis perangkat yang mampu merubah tampilan kondisi pertaniandi Indonesia.

Baca Juga: Teknologi RAS Untuk Peningkatan Industri Benih Ikan

Manfaat Teknologi Agriculture Agriculture War Room (AWR)

Menurut Sofyan Djalil, selaku Menteri ATR/BPN, keberadaan teknologi ini sangat penting karena data-data lahan pertanian di Indonesia membutuhkan pembaharuan data yang sangat banyak. Contohnya saja pada data luas bahan baku swah di tahun 2018.

Berdasarkan hasil pembaharuan yang dilakukan secara parsial sebelumnya, beliau memaparkan hasil verifikasi yang telah dilakukan oleh lima tim Lembaga dan kementrian.

Hasil dari verifikasi tersebut menunjukkan bahwa luas lahan baku sawah di Indonesia saat ini mencapai 7,46 juta ha, meningkat 385 hektare dibandingkan dengan data pada tahun 2018.

Selain itu keberadaan teknologi pertanian ini juga dinilai mampu menjadi jawaban agar proses penyuluhan pertanian dapat berjalan lebih efektif dan para petani mampu meningkatkan beragam hasil produksi tani mereka di daerah masing-masing.

Hal serupa dipaparkan oleh Sumardjo, selaku pakar penyuluh pertanian fakultas ekologi manusia IPB. Menurutnya keberadaan teknologi pertanian AWR mampu meningkatkan informasi dan data pertanian sehingga menjadi lebuh akurat dan juga efisien.

Untuk bisa mendapatkan data tersebut, maka akurasi dan juga akuntabilitas data baik di sektor pangan dan non pangan perlu menjadi dasar sumber pengambilan keputusan.

Baca Juga: Kementan Gencar Perkenalkan Asuransi Kepada Petani

Peran Penyuluh Pertanian

Keberadaan teknologi AWR ini tak ayal mampu mempermudah pekerjaan penyuluh pertanian. Namun menurut Sumardjo, kuantitas dan kualitas penyuluh pertanian perlu ditingkatkan untuk mempermudah proses pendataan bersama dengan teknologi AWR.

Untuk mengatasi keterbatasan dana, maka pemerintah bisa menggunakan penyuluh swasta atau penyuluh swadaya yang memiliki kualitas baik.

Namun menurut Sumardjo, kedepannya, diharapkan pemerintah mampu meningkatkan anggaran penyuluhan pertanian di tingkat daerah. Ini diharapkan ditingkatkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan realisasi karena jumlah penyuluh yang minim.

Keberadaan teknologi pertanian modern untuk mempermudah pendataan berbagai aspek pertanian di Indoensia tentu menjadi kabar yang menggembirakan.

Walaupun begitu, selain mengedepankan aspek teknologi, diharapkan pemerintah juga meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan dan kondisi para petani Indonesia. Ini ditujukan sehingga aktivitas pertanian dapat berjalan dengan maksimal.

Baca Juga: Apa Fokus Kementerian Pertanian di Tahun 2020?

Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di sini.

Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.


Referensi

https://bisnis.tempo.co/read/1303295/kementerian-pertanian-rilis-agriculture-war-room-mirip-pentagon/full&view=ok

https://money.kompas.com/read/2020/02/11/164032526/agriculture-war-room-dinilai-bisa-bantu-penyuluh-pertanian

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4995882/puji-2-perangkat-kementan-petani-teknologi-seimbang-dengan-budidaya?_ga=2.244284044.843818976.1588204344-545422097.1582252897

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.