Seorang perempuan yang menjalankan kehidupannya di dunia kepenulisan, baik tulisan fiksi maupun non-fiksi. Dirinya merupakan penulis dua buku novel, ‘Change For Love’ penerbit ZA Publisher dan ‘Not Alone’ penerbit Guepedia. Memiliki passion di bidang Editor dan Content writing. Memiliki pengalaman kerja sebagai freelance writer di berbagai tempat jasa penulisan artikel selama 3 tahun.
Yuk, buat kamu yang ingin budidaya belut di kolam tembok, jadiin artikel ini sebagai panduan kamu. PTD akan membagikan panduan mudahnya.
Belut merupakan hewan yang masuk ke dalam golongan ikan, namun hewan ini mampu hidup di lumpur yang mengandung sedikit air.
Bagi sebagian orang, hewan ini dianggap menggelikan, namun nyatanya juga memiliki beragam manfaat. Maka jangan heran bila banyak orang yang melakukan budidaya belut.
Untuk membuat usaha budidaya belut terdapat 2 segmen yang bisa Anda lakukan, yaitu pembesaran dan pembibitan.
Pembesaran dilakukan untuk mendapatkan belut yang besar dan siap untuk dikonsumsi. Sedangkan pembibitan dilakukan untuk mendapatkan anakan belut.
Panduan Budidaya belut
Berikut ini merupakan tips mudah untuk budidaya belut, diantaranya adalah:
Baca Juga: 5 Langkah Membudidayakan Belut di Kolam Air Jernih
Pemilihan Bibit Belut
Anda bisa mendapatkan pemilihan bibit belut melalui hasil budidaya atau hasil tangkapan, masing-masing memiliki keunggulannya dan kekurangannya sendiri.
Meskipun begitu, ada beberapa kriteria yang harus kamu perhatikan untuk mendapatkan bibit belut unggul, sehingga proses pembudidayaan menghasilkan belut berkualitas.
Pilihlah bibit belut yang memiliki ukuran sama, untuk mengurangi resiko kanibalisme. Selain itu, belut harus terbebas dari penyakit, tidak cacat, serta dapat bergerak aktif dan lincah.
Dalam segmen pembesaran, gunakan bibit belut yang memiliki ukuran panjang 10-12 cm.
Pembuatan kolam Budidaya Belut
Kolam yang digunakan untuk budidaya belut yaitu kolam semi permanen seperti kolam terpal, drum, jaring, kontainer plastik, tong dan lain sebagainya. Anda juga bisa menggunakan kolam permanen seperti kolam tembok, tanah, maupun sawah.
Kolam tembok bisa menjadi pilihan yang pas sebagai media budidaya belut, karena kolam ini mampu bertahan lebih lama, serta mengurangi biaya ekonomis.
Buatlah bentuk kolam dan luas sesuai kebutuhan, dengan ketinggian sekitar 1-1.25 meter. Jangan lupa untuk membuat lubang pengeluaran dari pipa besar sebagai pergantian media.
Jika Anda membuat kolam tembok baru, tunggulah beberapa minggu agar kolam tersebut kering, lalu direndam dengan air ditambah pelepah pisang atau sabut kelapa. Setelah itu lakukan pencucian minimal 3 kali sehari agar bau semennya cepat hilang.
Media Pertumbuhan budidaya belut
Seperti yang telah kita ketahui bahwa belut dapat berkembang di dalam perairan yang berlumpur. Sehingga, untuk budidaya belut Anda mesti menggunakan lumpur dalam kolam sebagai media pertumbuhan yang sesuai.
Beberapa bahan material yang bisa digunakan untuk membuat lumpur, yaitu kompos, pupuk kandang, lumpur sawah, jerami padi, humus, sekam padi, dedak, pelepah pisang.
Beri jerami padi di dasar kolam yang sudah bersih, dengan tebal sekitar 20 cm lebih, lalu tumpuk dengan pelepah pisang dengan tebal sekitar 6 cm.
Baca Juga: 5 Tahap Budidaya Ikan Secara Aquaponik
Beri pupuk kandang atau kompos di atas pelepah pisang dengan tebal sekitar 20-25 cm. Karena pupuk organik mampu memicu pertumbuhan belut dengan menyediakan makanan.
Siram lapisan media tersebut menggunakan cairan mikroba dekomposer, seperti larutan EM4. Setelah itu, timbun kembali media menggunakan lumpur sawah dengan tebal sekitar 10-15 cm.
Biarkan selama 1 sampai 2 minggu agar media dapat terfermentasi dengan maksimal. Setelah terfermentasi, Anda bisa memberikan air bersih selama 3 sampai 4 hari untuk membersihkan racun dalam kolam.
Jangan lupa untuk memberikan beberapa tanaman eceng gondok dalam kolam. Setelah semua media terpenuhi, Anda bisa menebarkan belut disekitar kolam.
Penebaran Bibit Belut
Penebaran bibit belut dilakukan pada waktu pagi atau sore hari, dengan ukuran panjang sekitar 10-12 cm. Bibit belut yang berasal dari tangkapan sendiri, dikarantina terlebih dahulu dalam air yang bersih. Selama proses karantina, berikan pakan berupa kocokan telur.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan belut yang lebih efektif dilakukan pada waktu sore atau malam hari. Dalam budidaya belut Anda bisa memberikan makanan berupa pakan hidup dan pakan mati.
Untuk belut yang masih kecil berikan pakan hidup berupa cacing, kecebong, zooplankton, larva serangga, larva ikan, dan kutu air.
Sedangkan pakan hidup yang diberikan untuk belut dewasa berupa kepiting yuyu, belatung, katak, ikan, keong, bekicot, dan serangga. Anda bisa memberikan pakan hidup 3 hari sekali.
Jika ingin memberikan pakan mati, Anda harus merebus makanannya terlebih dahulu bisa berupa cincangan bekicot, ikan rucah, bangkai ayam, dan pelet. Pemberian pakan mati dilakukan 1-2 kali dalam sehari.
Panen Belut
Untuk masa pemanenan belut hingga siap dikonsumsi membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 bulan. Namun, untuk pasar ekspor biasanya membutuhkan waktu pemeliharaan sekitar 6 bulan agar mencapai ukuran yang lebih besar.
Itulah panduan mudah yang bisa Anda lakukan untuk budidaya belut di kolam tembok. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa SHARE artikel ini kepada teman-teman kamu ya!
Baca Juga: Mudah Budidaya Udang Galah dengan 4 Tips Ini
Ingin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di .
Butuh artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di .
Sumber:
- https://alamtani.com/budidaya-belut/